Biro perjalanan haji dengan visa tidak resmi bakal disanksi

id biro perjalanan,travel haji,disanksi,kemenag,visa haji,visa non haji,arab saudi

Biro perjalanan haji dengan visa tidak resmi bakal disanksi

Ilustrasi - Petugas menata dokumen paspor dan visa jamaah calon haji di Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/5/2024). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nz/aa.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI bakal memberikan sanksi tegas kepada biro perjalanan atau travel haji yang menawarkan paket perjalanan haji tanpa menggunakan visa resmi untuk haji.

 

"Kita akan memberi sanksi kepada travel yang menyediakan visa selain visa resmi haji," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
 
Gus Men, sapaan akrabnya, mengungkapkan peringatan bahwa berhaji hanya boleh menggunakan visa resmi haji juga telah dilontarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi.
 
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan bertindak tegas. Saya juga sudah sampaikan jangan berangkat haji tanpa visa resmi haji," lanjutnya.
 
Diketahui, visa haji diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU).
 
Baca juga: Pemerintah Arab Saudi luncurkan dompet digital untuk haji dan umrah

Baca juga: Muhammadiyah ingatkan jamaah patuhi Arab Saudi soal visa haji


Pasal 18 UU PIHU mengatur bahwa visa haji Indonesia terdiri atas visa haji kuota Indonesia, dan visa haji mujamalah undangan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
 
"Di luar itu pasti akan jadi masalah, dan terbukti beberapa jamaah Indonesia ada yang terkena aturan yang diberlakukan Kerajaan Arab Saudi," ucap Gus Men.
 
Sebagai informasi, visa kuota haji Indonesia terbagi dua, haji reguler yang diselenggarakan pemerintah dan haji khusus yang diselenggarakan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
 
Baca juga: Sebanyak 169.958 calon haji reguler Indonesia telah berada di Makkah

Baca juga: Sudah 5.440 JCH Kalsel dan Kalteng diterbangkan ke Arab Saudi

Baca juga: Pembayaran dam haji ditetapkan mulai dari 580 riyal


Tahun ini, kuota haji Indonesia sebanyak 221.000 orang. Indonesia juga mendapat 20.000 tambahan kuota, sehingga total kuota haji Indonesia pada operasional 1445 H/2024 M adalah 241.000 orang.
 
Untuk warga negara Indonesia yang mendapatkan undangan visa haji mujamalah dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, UU PIHU mengatur bahwa keberangkatannya wajib melalui PIHK, dengan PIHK yang memberangkatkan Warga Negara Indonesia yang mendapatkan undangan visa haji mujamalah dari Kerajaan Arab Saudi wajib melapor kepada Menteri Agama.