Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan pelatihan budi daya ayam petelur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia peternak ayam petelur di daerah setempat.
"Pelatihan yang dilaksanakan pada hari ini, yaitu pelatihan teknik budi daya dan pangsa pasar ayam petelur bagi pelaku usaha di daerah ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Dinas Nakertranskop UKM) Barito Utara M Mastur di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia pelatihan budi daya ayam petelur ini dilaksanakan dengan tujuan agar meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan bagaimana cara dan teknik pengelolaan, pengolahan dan pemasaran ayam petelur.
Kebutuhan akan komoditi telur di daerah ini, katanya, cukup tinggi dan pelaku usaha UMKM Barito Utara belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
"Sehingga kita masih mendatangkan memasok dari luar Barito Utara, berarti usaha budi daya ayam petelur ini pangsa pasarnya prospek untuk dilakukan," kata dia.
Mastur juga meminta kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan disiplin, serius dan perbanyak dialog dan diskusi dengan para nara sumber atau instruktur dalam pelatihan ini.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta mendapatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan lebih yang dapat diterapkan dalam mengelola, mengembangkan dan meningkatkan usaha budi daya ayam petelur di tempat usahanya masing-masing, sehingga mampu menangkap peluang pasar yang ada,” kata Mastur.
Baca juga: Pemkab Barut sosialisasikan harga ganti rugi pelebaran jalan nasional
Ketua panitia penyelenggara Restani mengatakan pelatihan budi daya ayam petelur ini bertujuan memberikan wawasan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan SDM dalam teknik budi daya ayam petelur meliputi manajemen dari segi produksi, pasca produksi dan pemasaran.
Selain itu, kata dia, meningkatkan wawasan dalam manajemen pemeliharaan karena pemeliharaan yang baik akan menghasilkan pertumbuhan ayam yang baik pula.
"Diharapkan ini membuka peluang usaha serta mengurangi pengangguran di daerah ini. Peserta pelatihan sebanyak 10 orang peserta dan pelatihan dilaksanakan selama dua hari," kata Restani
Baca juga: Pj Bupati Barut minta petugas puskesmas tanggap layani masyarakat
Baca juga: DPRD Barut pertanyakan keberadaan perizinan PT Kimia Yasa