Enam UMK Palangka Raya lolos Pertamina UMK Academy kelas nasional
Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak enam usaha mikro kecil (UMK) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dinyatakan lolos pada program Pertamina UMK Academy kelas nasional 2024.
"Keenam UMK Palangka Raya menjadi bagian dari 523 UMK dari seluruh Indonesia yang lolos pada program yang sama. Mereka tengah masuk dalam tahapan pembinaan bisnis hingga Desember mendatang," kata Fasilitator Rumah BUMN Pertamina Agus Lindri di Palangka Raya, Kamis.
Pernyataan itu diungkapkan dia di UMK Indang Apang di Palangka Raya disela pendampingan bisnis secara tatap muka yang dilakukan MarkPlus Institute selalu mitra Pertamina pada program Pertamina UMK Academy.
"Khusus untuk Indang Apang yang produknya berkategori kerajinan dan craft, coaching yang dilakukan masuk kategori go global. Artinya berpotensi menuju penjualan luar negeri atau ekspor," katanya.
Khusus di Palangka Raya enam UMK yang lolos peserta nasional. Terdiri dari dua kelas Go Digital dan empat Kelas Go Global.
Pada akhir program akan dipilih para peserta terbaik dari setiap kelas yang akan mendapatkan alat hibah produksi dengan total nilai ratusan juta rupiah.
Manager SMEPP Pertamina Dewi Sri Utami Saat ini Pertamina UMK Academy 2024 telah memasuki skala nasional yang merupakan kelanjutan dari program tingkat regional.
Pada skala regional, dari 8.500 pendaftar, sekitar 1.686 UMK mengikuti program tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 523 UMK mengikuti Pertamina UMK Academy tingkat nasional.
Sebanyak 523 peserta UMK Academy nasional dibagi ke dalam empat kelas Go yakni Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global.
Mereka mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif dan eksklusif secara hybrid, serta tugas yang berdampak langsung pada kondisi usaha UMK.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya dan Pertamina kolaborasi gelar operasi pasar elpiji subsidi
Coach MarkPlus Institute Nila Kresna menerangkan, pendampingan dan pembinaan ini dilakukan secara "one on one". Merupakan kegiatan "coaching private" setiap peserta UMK academy kelas nasional untuk diskusi mengenai rencana usaha, hingga eksekusi dalam pengembangan usaha ke depan secara lebih detail dan fokus.
"Peserta bisa berkonsultasi terkait kendala dan tantangan yang dihadapi untuk didiskusikan hingga menemukan solusi bersama agar usaha lebih berkembang pesat," katanya.
Dia menerangkan, pendampingan ini dilakukan melalui empat tahap. Pendampingan dilakukan secara berkala dimulai dari pemetaan kekuatan produk, peluang pasar, kekuatan manajemen, arah pengembangan produk dan sebagainya.
"Bentuk pendampingan pada setiap UKM tidak semuanya sama karena disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan tujuan serta target masing-masing UMK," kata disela kunjungan di Indang Apang Galeri.
Pemilik Indang Apang Amelia Agustina mengatakan, kehadiran Pertamina melalui berbagai program termasuk Pertamina UMK Academy menjadikan dirinya semakin bersemangat untuk mengembangkan dan menaikkan kelas usahanya.
"Beberapa produk telah tembus pasar luar negeri. Saat ini penjajakan ke Chile dan sebagian kecil produk juga telah tembus pasar Jepang," katanya.
Dia pun mengaku, mengikuti sejumlah kegiatan dari Pertamina mulai dari pelatihan manajemen, teknik penjualan, konsultasi terkait kendala dan pengembangan usaha.
"Kami juga mendapat masukan jika ada kendala serta banyak lagi manfaatnya. Kami juga diajak berpartisipasi dalam event lokal, regional dan nasional," kata Amel.
Dia menerangkan, produk Indang Apang sendiri berfokus pada kriya atau produk kerajinan tangan dan fashion berbahan dasar rotan yang dipadukan dengan bahan kulit asli ataupun kulit sintetis.
"Ada tas, sepatu, baju, dompet, gantungan kunci dan lainnya. Untuk produk ada yang standar buatan kami, namun kami juga menerima produk custom sesuai permintaan pelanggan," demikian Amel.
Baca juga: Pertamina turunkan harga Pertamax Series dan Dex Series mulai 1 Oktober 2024
Baca juga: Tepis isu gas elpiji langka di Palangka Raya, Pemkot dan Pertamina gelar operasi pasar
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya gencar awasi distribusi elpiji subsidi di pangkalan
"Keenam UMK Palangka Raya menjadi bagian dari 523 UMK dari seluruh Indonesia yang lolos pada program yang sama. Mereka tengah masuk dalam tahapan pembinaan bisnis hingga Desember mendatang," kata Fasilitator Rumah BUMN Pertamina Agus Lindri di Palangka Raya, Kamis.
Pernyataan itu diungkapkan dia di UMK Indang Apang di Palangka Raya disela pendampingan bisnis secara tatap muka yang dilakukan MarkPlus Institute selalu mitra Pertamina pada program Pertamina UMK Academy.
"Khusus untuk Indang Apang yang produknya berkategori kerajinan dan craft, coaching yang dilakukan masuk kategori go global. Artinya berpotensi menuju penjualan luar negeri atau ekspor," katanya.
Khusus di Palangka Raya enam UMK yang lolos peserta nasional. Terdiri dari dua kelas Go Digital dan empat Kelas Go Global.
Pada akhir program akan dipilih para peserta terbaik dari setiap kelas yang akan mendapatkan alat hibah produksi dengan total nilai ratusan juta rupiah.
Manager SMEPP Pertamina Dewi Sri Utami Saat ini Pertamina UMK Academy 2024 telah memasuki skala nasional yang merupakan kelanjutan dari program tingkat regional.
Pada skala regional, dari 8.500 pendaftar, sekitar 1.686 UMK mengikuti program tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 523 UMK mengikuti Pertamina UMK Academy tingkat nasional.
Sebanyak 523 peserta UMK Academy nasional dibagi ke dalam empat kelas Go yakni Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global.
Mereka mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif dan eksklusif secara hybrid, serta tugas yang berdampak langsung pada kondisi usaha UMK.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya dan Pertamina kolaborasi gelar operasi pasar elpiji subsidi
Coach MarkPlus Institute Nila Kresna menerangkan, pendampingan dan pembinaan ini dilakukan secara "one on one". Merupakan kegiatan "coaching private" setiap peserta UMK academy kelas nasional untuk diskusi mengenai rencana usaha, hingga eksekusi dalam pengembangan usaha ke depan secara lebih detail dan fokus.
"Peserta bisa berkonsultasi terkait kendala dan tantangan yang dihadapi untuk didiskusikan hingga menemukan solusi bersama agar usaha lebih berkembang pesat," katanya.
Dia menerangkan, pendampingan ini dilakukan melalui empat tahap. Pendampingan dilakukan secara berkala dimulai dari pemetaan kekuatan produk, peluang pasar, kekuatan manajemen, arah pengembangan produk dan sebagainya.
"Bentuk pendampingan pada setiap UKM tidak semuanya sama karena disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan tujuan serta target masing-masing UMK," kata disela kunjungan di Indang Apang Galeri.
Pemilik Indang Apang Amelia Agustina mengatakan, kehadiran Pertamina melalui berbagai program termasuk Pertamina UMK Academy menjadikan dirinya semakin bersemangat untuk mengembangkan dan menaikkan kelas usahanya.
"Beberapa produk telah tembus pasar luar negeri. Saat ini penjajakan ke Chile dan sebagian kecil produk juga telah tembus pasar Jepang," katanya.
Dia pun mengaku, mengikuti sejumlah kegiatan dari Pertamina mulai dari pelatihan manajemen, teknik penjualan, konsultasi terkait kendala dan pengembangan usaha.
"Kami juga mendapat masukan jika ada kendala serta banyak lagi manfaatnya. Kami juga diajak berpartisipasi dalam event lokal, regional dan nasional," kata Amel.
Dia menerangkan, produk Indang Apang sendiri berfokus pada kriya atau produk kerajinan tangan dan fashion berbahan dasar rotan yang dipadukan dengan bahan kulit asli ataupun kulit sintetis.
"Ada tas, sepatu, baju, dompet, gantungan kunci dan lainnya. Untuk produk ada yang standar buatan kami, namun kami juga menerima produk custom sesuai permintaan pelanggan," demikian Amel.
Baca juga: Pertamina turunkan harga Pertamax Series dan Dex Series mulai 1 Oktober 2024
Baca juga: Tepis isu gas elpiji langka di Palangka Raya, Pemkot dan Pertamina gelar operasi pasar
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya gencar awasi distribusi elpiji subsidi di pangkalan