Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyusun skenario pendistribusian logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan mengutamakan daerah terjauh dan tersulit di wilayah tersebut.
“Kami memprioritaskan daerah-daerah terjauh dan tersulit, seperti di daerah pemilihan (Dapil) V dan kecamatan lainnya yang akses ke desanya jauh,” kata Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, pendistribusian logistik Pilkada 2024 akan dilaksanakan selama tiga hari, dimulai pada Sabtu (23/11), guna memastikan pada H-1 pemungutan suara semua logistik sudah berada di kelurahan/desa masing-masing.
Hari pertama pendistribusian logistik ditujukan untuk wilayah yang terjauh dan tersulit, seperti Dapil V yang meliputi kecamatan wilayah utara, yakni Kecamatan Antang Kalang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Parenggean, Telaga Antang dan Tualan Hulu.
Kemudian, sebagian wilayah selatan seperti Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut yang hanya bisa dijangkau menggunakan transportasi air dan Desa Natai Baru Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang jaraknya cukup jauh dari Kota Sampit.
Kemudian hari kedua tujuannya ke kecamatan di wilayah tengah dan selatan yang masih tergolong mudah untuk diakses, selanjutnya hari ketiga difokuskan pendistribusian ke kecamatan dalam kota.
“Skenario pendistribusian seperti ini merupakan upaya kami untuk mengantisipasi adanya kendala di lapangan supaya bisa segera diatasi, khususnya untuk distribusi ke lokasi yang jauh,” jelasnya.
Baca juga: Program makanan bergizi gratis pengaruhi alokasi anggaran di Kotim
Ia melanjutkan, ini baru skenario awal yang disusun KPU Kotim. Rencananya pada Kamis (21/11) pihaknya akan menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait, di antaranya Polres Kotim, BMKG, BPBD, Kodim 1015/Sampit dan kecamatan untuk membahas lebih lanjut pendistribusian logistik Pilkada.
Pendistribusian logistik ini harus direncanakan dengan matang dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi, sebab ini merupakan salah satu tahapan penting dalam menyukseskan Pilkada 2024
Salah satunya yang menjadi perhatian pihaknya adalah kondisi cuaca mengingat saat ini Kotim tengah diliputi musim hujan. Contohnya pada Pilpres 2024 lalu, pihaknya melakukan double protect.
Sebelum logistik itu dimasukkan ke dalam kotak suara sudah dibungkus plastik, kemudian kotak suara pun dikunci lalu dibungkus lagi dengan plastik, sehingga jika terjatuh ke air logistik masih bisa mengapung dan ketika kehujanan pun tidak langsung basah.
“Jadi semua harus dipertimbangkan dengan matang, mulai dari awal pendistribusian, hari pelaksanaan sampai dengan kembalinya logistik setelah selesai pemungutan suara,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk kelengkapan logistik Pilkada sejauh ini sudah di atas 95 persen, hanya beberapa formulir yang perlu dilengkapi, antara lain formulir untuk pindah memilih atau DPTb yang baru ditutup pada Rabu (20/11).
Pemungutan suara Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Dalam hal ini KPU Kotim telah menetapkan 309.973 DPT meliputi 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan.
Dengan 667 TPS yang tersebar di 17 kecamatan di Kotim. Enam diantaranya merupakan TPS lokasi khusus (loksus), meliputi dua TPS loksus di Lapas Sampit dan empat lainnya di perusahaan besar swasta (PBS) Kecamatan Telawang dan Mentawa Baru Ketapang.
Ada dua jenis surat suara yang disiapkan untuk Pilkada 2024, yakni surat suara untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Kotim dan surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng yang masing-masing berjumlah 318.028 lembar.
KPU Kotim juga telah melakukan klasifikasi pemilih berdasarkan usia yang dibagi dalam lima kategori. Kategori dengan jumlah terbanyak adalah usia 27-42 tahun atau generasi milenial (Gen-Y) sebanyak 114.097 pemilih.
Selanjutnya, usia 43-58 tahun atau generasi X (Gen-X) 85.883 pemilih, usia kurang dari 27 tahun atau generasi Z (Gen-Z) 79.054 pemilih, usia 59-77 tahun atau baby boomers 28.561 pemilih dan usia lebih dari 77 tahun atau pre baby boomers 2.378 pemilih.
Baca juga: Warga dukung Halikinnor-Irawati perjuangkan kompensasi dari dampak aktivitas perusahaan
Baca juga: KPU Kotim sebut kesiapan logistik pilkada sudah 90 persen