Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tetap optimis bisa menorehkan prestasi pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, meskipun cabang lomba yang diikuti terbilang sedikit lantaran terdampak efisiensi anggaran.
“Peluang untuk meraih juara umum memang sulit, tetapi paling tidak kita berupaya menjadi yang terbaik pada cabang lomba yang kita ikuti. Saya yakin dengan semangat dan potensi kontingen kita hal itu bisa dicapai,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri di Sampit, Sabtu.
Hal ini ia sampaikan usai melepas 50 anggota Kontingen Kotim untuk mengikuti FBIM 2025 di Kota Palangka Raya. Pelepasan itu dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kotim dan turut dihadiri Kepala Disbudpar Kotim dan sejumlah pejabat daerah.
Masri menuturkan, setiap peserta lomba tentu berharap menjadi pemenang, namun hasil akhirnya tetap ditentukan melalui kompetisi dan yang pasti pemerintah daerah akan mendukung perjuangan Kontingen Kotim dalam meraih kemenangan tersebut.
Ia mengakui, keikutsertaan Kotim pada FBIM 2025 tidak bisa maksimal karena keterbatasan anggaran pasca kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. Kendati demikian, ia berpesan kepada para peserta dan pelatih agar tidak berkecil hati.
“Lebih baik kita mengikuti lebih sedikit cabang lomba tetapi mampu meraih prestasi terbaik, daripada banyak, namun belum masuk yang diperhitungkan,” ucapnya.
Baca juga: Legislator minta Pemkab Kotim tak perlu tergesa-gesa terkait Sekolah Rakyat
Tak lupa, ia berpesan kepada seluruh kontingen agar dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab, berdedikasi dan loyal.
Atas nama Pemkab Kotim, ia menyampaikan apresiasi atas usaha dan semangat para peserta lomba FBIM 2025 dan berharap agar Kontingen Kotim berhasil meraih prestasi terbaik.
Selanjutnya, kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim agar kedepannya memperhatikan betul-betul kegiatan yang utama, terlebih jika itu menjadi indikator dari organisasi perangkat daerah (OPD).
“Komunikasi dan persiapan sebaik mungkin agar dapat memfasilitasi putra-putri terbaik kita untuk memperjuangkan prestasi terbaiknya, khususnya pada bidang olahraga tradisional, kesenian tradisional dan permainan tradisional, itu yang harus kita jaga bersama dan lestarikan sebagai kekayaan budaya bangsa,” demikian Masri.
Baca juga: Bupati Kotim kembali sambangi Kemenhub perjuangkan pengembangan bandara
Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana menyampaikan bahwa terdapat 17 cabang yang dilombakan pada FBIM 2025, yakni Karnaval Budaya, Mangenta, Panginan Sukup Simpan, Sepak Sawut, Balogo, Bagasing, Besei Kambe, Menyipet, Lawang Sakepeng, Mengaruhi, Karungut, Lagu Daerah, Jagau Nyai Kalteng, Tali Pesisir, Tari Pedalaman, Lukis Ornamen hingga Menjawet Uwei.
Sementara itu, Kotim hanya mengikuti lima cabang lomba, yaitu Bagasing, Lawang Sakepeng, Sepak Sawut, Balogo dan Panginan Sukup Simpan.
“Karena keterbatasan anggaran tahun ini kita tidak bisa maksimal dalam mengikuti FBIM, tetapi lima cabang lomba yang kita ikuti ini adalah yang potensinya paling besar, dalam artinya prestasi kita sebelumnya pada cabang lomba itu cukup bagus,” ucapnya.
Ia menambahkan, FBIM 2025 akan digelar selama tujuh hari, yakni 17-23 Mei 2025 di Kota Palangka Raya. Dalam kegiatan ini Kotim mengirimkan pelatih dan peserta dengan total jumlah 50 orang.
Jika tahun-tahun sebelumnya perwakilan Kotim untuk mengikuti FBIM dipilih dari Festival Budaya Habaring Hurung (FBHH), tetapi tahun ini berbeda karena FBHH ditiadakan sementara imbas efisiensi anggaran.
Adapun untuk perwakilan Kotim pada FBIM 2025 dipilih dari pemenang FBHH tahun sebelumnya dan pemenang pada lomba yang digelar Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim belum lama ini.
“Saya selaku kepala dinas mohon maaf karena belum mampu memfasilitasi putra-putri terbaik daerah untuk unjuk kebolehan memperjuangkan prestasi di FBIM tahun ini. Semoga tahun berikutnya kita bisa maksimal mengikuti semua cabang lomba dan meraih prestasi gemilang,” demikian Bima.
Baca juga: Tim Gabungan Kotim bersiap hadapi ancaman karhutla
Baca juga: Legislator Kotim minta perketat pengawasan hewan kurban
Baca juga: Pacu pertumbuhan ekonomi, Pemprov Kalteng optimalkan pengembangan komoditas kelapa