Ujoh Bilang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, berencana mematenkan tari Hudoq Cross Border, yakni tari Hudoq yang sudah mengalami inovasi dari yang sebelumnya digelar di masing-masing kampung, kini dipadukan dari berbagai etnis menjadi tingkat kabupaten.
"Setelah acara festival ini, saya segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim sebagai tindak lanjut dari rencana mematenkan tari Hudoq Cross Border," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahulu Kristina Tening di Ujoh Bilang, Sabtu.
Setelah melakukan koordinasi dengan Dispar Kaltim, lanjutnya, kemudian akan bersama-sama melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan dengan pihak terkait, karena rencana ini merupakan hal baru sehingga harus banyak pihak yang terlibat agar budaya lokal tersebut memiliki hak paten.
Saat ini, aku Kristina, pihaknya bersama tim sedang disibukkan dengan Festival Hudoq Cross Border yang masih berlangsung, yakni sejak dimulai pada 23 Oktober lalu dan ditutup pada 26 Oktober ini, sehingga dalam beberapa hari ke depan masih disibukkan kegiatan pascafestival.
Namun ia berjanji, setelah semuanya beres langsung melanjutkan koordinasi, karena saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi awal dengan provinsi dan Kemenpar, sehingga tinggal melanjutkan komunikasi berikutnya dengan berbagai pihak.
Keinginan Kristina segera melakukan koordinasi dengan pihak provinsi dan pihak lain tersebut, setelah ia mendapat instruksi langsung dari Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh untuk segera mematenkan tari Hudoq Cros Border.
Bupati berpendapat bahwa tari ini merupakan varian baru karena meski mirip, tapi tidak sama dengan tari Hudoq yang selama ini disajikan, antara lain sebelumnya dilaksanakan di masing-masing kampung, namun sekarang disajikan dari lintas kampung, lintas kecamatan, lintas OPD hingga kabupaten, dan ada tambahan Hudoq Nebeq.
Kristina juga mengaku bersyukur karena secara keseluruhan Festival Hudoq yang pihaknya gelar cukup sukses, termasuk berhasil memecahkan rekor pada Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri) dengan menari hudoq nonstop selama 25 jam, melebihi target awal yang direncanakan menari 24 jam.
Berita Terkait
Penyidik Kejagung periksa Kades dan PNS dalam kasus PT Duta Palma Group
Jumat, 2 Agustus 2024 20:48 Wib
Disdukcapil konsisten laksanakan layanan 'jemput bola' dari hilir hingga hulu Seruyan
Rabu, 17 Juli 2024 8:28 Wib
DPRD Seruyan minta pemda prioritaskan pembangunan 3 jembatan di wilayah hulu
Rabu, 3 Juli 2024 14:02 Wib
DPRD HSU konsultasi ke Barito Utara terkait penyusunan RTRW
Senin, 24 Juni 2024 9:20 Wib
Mobil Kapolsek Katingan Hulu tercebur, satu orang diduga hilang tenggelam
Minggu, 23 Juni 2024 21:51 Wib
Jaksa tangkap seorang pria terkait dugaan korupsi proyek PLTMH di Kapuas Hulu
Sabtu, 22 Juni 2024 12:32 Wib
Pemkab serahkan seratus judul buku kepada Kwaran Pramuka Kapuas Hulu
Rabu, 12 Juni 2024 6:43 Wib
DPRD Seruyan minta pemerintah perhatikan akses jalan rusak di wilayah hulu
Senin, 10 Juni 2024 23:16 Wib