Ritual Tiwah masyarakat Dayak masuk 'Calendar of Event' Kemenpar
Palangka Raya (ANTARA) - Ritual Tiwah massal atau upacara penyucian dan mengantarkan roh leluhur ke alam surga bagi umat Hindu Kaharingan yang digelar masyarakat Dayak ini masuk "Calendar of Event"(CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Untuk diketahui ritual Tiwah Massal Kalteng ini sudah masuk "Calendar of Event" Kemenpar, sehingga kegiatan ini akan rutin digelar setiap tahun," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan di Palangka Raya, Senin.
Guntur yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kalteng itu mengatakan, saat ini acara Tiwah Massal tengah dilaksanakan di Desa Sigi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Bantuan dari pemerintah untuk pelaksanaan Tiwah Massal
"Tiwah Massal kedua di tahun ini yang digelar di Desa Sigi ini diikuti oleh 14 kepala keluarga. Masyarakat maupun para wisatawan bisa melihat langsung berjalannya ritual," katanya.
Pada acara tersebut, berbagai jenis hewan seperti dari hadangan (kerbau), sapi, bawui (babi) dan ayam akan dikorbankan sebagai salah satu persyaratan pelaksanaan ritual Tiwah
Proses pengorbanan dan pemanfaatan hewan untuk persyaratan ritual ini tidak dilaksanakan sekaligus melainkan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
Pada upacara Tiwah atau penyucian ini, makam almarhum dibongkar kembali untuk dilakukan pembersihan pada sisa tulang-belulang jenazah. Tulang-belulang akan dibersihkan yang selanjutnya diletakkan pada sandung atau rumah kecil.
Baca juga: Ritual tiwah massal di Gumas diapresiasi legislator
Bagi umat Hindu Kaharingan, rumah inilah yang menjadi tempat peristirahatan terakhir keluarga yang telah meninggal dunia.
Sebelumnya Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang, mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi atas keputusan pemerintah Kalteng yang menggelar kegiatan Tiwah Massal ke-2 Kalteng itu.
Bagaimanapun kata dia, kegiatan Tiwah Massal ke-2 ini menjadi dukungan dalam membantu mempromosikan keunikan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.
"Terima kasih atas kebijakan pihak pemrov yang menggelar Tiwah Massal ini di Kabupaten Pulang Pisau. Ini sebuah kebanggaan dan dukungan kepada masyarakat yang turut serta melaksanakan Tiwah," katanya.
Baca juga: Tim investigasi DAD Kotim temukan kerusakan situs adat Dayak 'Sandung'
Baca juga: Tabuh Pertama Tiwah Massal di Gumas Diundur
Baca juga: Ini Pantangan Ritual Tiwah Massal di Gunung Mas
"Untuk diketahui ritual Tiwah Massal Kalteng ini sudah masuk "Calendar of Event" Kemenpar, sehingga kegiatan ini akan rutin digelar setiap tahun," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan di Palangka Raya, Senin.
Guntur yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kalteng itu mengatakan, saat ini acara Tiwah Massal tengah dilaksanakan di Desa Sigi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Bantuan dari pemerintah untuk pelaksanaan Tiwah Massal
"Tiwah Massal kedua di tahun ini yang digelar di Desa Sigi ini diikuti oleh 14 kepala keluarga. Masyarakat maupun para wisatawan bisa melihat langsung berjalannya ritual," katanya.
Pada acara tersebut, berbagai jenis hewan seperti dari hadangan (kerbau), sapi, bawui (babi) dan ayam akan dikorbankan sebagai salah satu persyaratan pelaksanaan ritual Tiwah
Proses pengorbanan dan pemanfaatan hewan untuk persyaratan ritual ini tidak dilaksanakan sekaligus melainkan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
Pada upacara Tiwah atau penyucian ini, makam almarhum dibongkar kembali untuk dilakukan pembersihan pada sisa tulang-belulang jenazah. Tulang-belulang akan dibersihkan yang selanjutnya diletakkan pada sandung atau rumah kecil.
Baca juga: Ritual tiwah massal di Gumas diapresiasi legislator
Bagi umat Hindu Kaharingan, rumah inilah yang menjadi tempat peristirahatan terakhir keluarga yang telah meninggal dunia.
Sebelumnya Wakil Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang, mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi atas keputusan pemerintah Kalteng yang menggelar kegiatan Tiwah Massal ke-2 Kalteng itu.
Bagaimanapun kata dia, kegiatan Tiwah Massal ke-2 ini menjadi dukungan dalam membantu mempromosikan keunikan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.
"Terima kasih atas kebijakan pihak pemrov yang menggelar Tiwah Massal ini di Kabupaten Pulang Pisau. Ini sebuah kebanggaan dan dukungan kepada masyarakat yang turut serta melaksanakan Tiwah," katanya.
Baca juga: Tim investigasi DAD Kotim temukan kerusakan situs adat Dayak 'Sandung'
Baca juga: Tabuh Pertama Tiwah Massal di Gumas Diundur
Baca juga: Ini Pantangan Ritual Tiwah Massal di Gunung Mas