DPRD Gumas harapkan penyebaran guru merata hingga ke desa

id Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas,Untung Jaya Bangas,DPRD Gumas harapkan penyebaran guru merata hingga ke desa

DPRD Gumas harapkan penyebaran guru merata hingga ke desa

Anggota DPRD Kabupaten Gumas Untung J Bangas (kiri) dan lainnya saat melakukan reses di di Kecamatan Miri Manasa, baru-baru ini. (ANTARA/HO-DPRD Kabupaten Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Untung Jaya Bangas berharap penyebaran guru di daerah itu merata hingga ke desa-desa, supaya kualitas pendidikan menjadi baik.

“Berdasarkan hasil reses yang kami lakukan di daerah pemilihan III, salah satu permasalahan yang disampaikan masyarakat adalah tentang tenaga guru yang masih kurang,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.

Menurutnya, saat ini guru kebanyakan menumpuk di perkotaan. Hal itu yang membuat penyebaran guru di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau dapat dikatakan belum merata hingga desa-desa.

“Khususnya desa-desa yang jauh dari kota masih kekurangan guru,” beber legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa dan Damang Batu melakukan reses.

Baca juga: Murid korban banjir menangis saat tanya kelanjutan sekolah ke guru

Lebih lanjut, saat ini Kabupaten Gumas mendapat kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 189, dengan rincian 110 formasi tenaga pendidikan, 65 tenaga kesehatan, dan 14 tenaga teknis.

Politisi Partai Demokrat ini menyebut, adanya formasi 110 tenaga pengajar ini tentu menjadi angin segar bagi Kabupaten Gumas. Dia berharap semua formasi dapat terisi, dan mereka yang lulus siap mengabdi di tempat mendaftar.

Untuk diketahui, 110 formasi tenaga pendidikan yang didapat oleh Kabupaten Gumas pada CPNS 2019 rinciannya adalah satu guru agama Hindu, tiga guru agama Kristen, dan 11 guru Bahasa Indonesia.

Selanjutnya adalah empat guru bahasa Inggris, satu guru BK, tiga guru IPS, 57 guru kelas, sembilan guru matematika, sembilan guru penjasorkes, dua guru PPKn dan satu guru TIK.

Baca juga: Formasi CPNS guru bahasa Indonesia paling diminati di Pemprov Kalteng, berikut rinciannya

Sebelumnya, Kepala BKPPD Kabupaten Gumas Lurand menjelaskan awalnya pemkab sempat mengajukan permintaan sekitar 700 formasi kepada pemerintah pusat, baik untuk CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Namun, setelah dilakukan penyesuaian dengan berbagai pertimbangan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), maka usulan dari yang awalnya sekitar 700 formasi berubah menjadi 317.

Dikatakan, usulan 317 terdiri dari 87 CPNS dan sisanya P3K. Itu sesuai format yang telah ditentukan, yakni P3K sebanyak 70 persen dan CPNS 30 persen. Ternyata Kabupaten Gumas mendapat 189 formasi CPNS.

Secara umum, sambung dia, seluruh formasi dapat dibilang terisi. Hanya saja pihaknya belum bisa mengetahui secara rinci lokasi formasi yang dilamar, sehingga belum bisa diketahui dimana lokasi para pelamar mendaftar.

“Misalnya saja dokter, yang dicari ada empat orang untuk penempatan di tiga tempat dan yang melamar ada 13 orang. Kita tidak tahu apakah para pelamar ini menumpuk di satu tempat atau tersebar,” jelasnya.

Baca juga: Guru honorer pedalaman Kotim diprioritaskan diangkat jadi tenaga kontrak

Baca juga: Guru di Barut gunakan baju batik PGRI baru

Baca juga: Nasib guru ngaji dan madrasah harus lebih diperhatikan