Legislator Gumas: Risiko gagal panen harus diminimalisir

id Legislator Gumas,gunung mas,Risiko gagal panen harus diminimalisir

Legislator Gumas: Risiko gagal panen harus diminimalisir

Legislator Gumas Iceu Purnamasari (baju hitam) saat mengunjungi Poktan Katutu Atei dari Desa Petak Bahandang, Kecamatan Kurun, Jumat (3/7/2020) lalu. (ANTARA/HO – Iceu Purnamasari)

Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Iceu Purnamasari meminta kepada Dinas Pertanian setempat agar gencar menyosialisasikan cara penanaman dan pemeliharaan jagung hibrida kepada kelompok tani.

Dengan adanya sosialisasi cara penanaman dan pemeliharaan jagung hibrida kepada poktan, diharapkan risiko gagal panen dapat diminimalisir, kata Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.

“Jagung hibrida merupakan program baru bagi poktan di Kabupaten Gumas. Untuk meminimalisir gagal panen, saya harap Dinas Pertanian gencar menyosialisasikan cara penanaman dan pemeliharaan jagung hibrida,” ucapnya.

Baru-baru ini, ujar dia, Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kurun melakukan sosialisasi cara budidaya jagung hibrida kepada Poktan Katutu Atei dari Desa Petak Bahandang, Kecamatan Kurun.

Baca juga: Bupati Gumas harapkan camat, kades dan lurah bantu KPU sosialisasikan tahapan pilkada

Politisi Partai Golongan Karya ini mengapresiasi BP3K Kurun yang gencar menyosialisasikan cara budidaya jagung hibrida kepada poktan. Sebagai bentuk dukungan, Iceu juga menyempatkan diri menghadiri sosialisasi tersebut.

“Saya harap sosialisasi terus dilakukan kepada poktan, demi meminimalisir risiko gagal panen. Semoga program tanam jagung hibrida berhasil sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh para petani,” tuturnya.

Koordinator Pengelola BP3K Kurun Liliwatie mengatakan bahwa pihaknya selalu siap mendampingi poktan yang ada di wilayah Kecamatan Kurun, termasuk saat poktan melakukan budidaya jagung hibrida.

Baca juga: PKK Gumas ajak masyarakat jadikan pekarangan rumah sumber gizi

Dalam budidaya jagung hibrida, sambung dia, salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh petani adalah serangan hama. Namun, jika jagung hibrida dirawat dengan baik sejak umur tujuh serangan hama dapat diantisipasi.

Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Pertanian setempat telah menyalurkan sarana produksi kepada poktan, seperti benih jagung, kapur, pupuk, dan herbisida untuk mendukung program tanam jagung hibrida.

“Semoga program tanam jagung hibrida dapat berhasil. Kami terus memotivasi poktan di Kecamatan Kurun agar tekun membudidayakan jagung hibrida dan siap membantu jika mereka menemukan kendala,” demikian Liliwatie.

Baca juga: Dukcapil Gumas gunakan barcode cegah pemalsuan adminduk

Baca juga: Polri diyakini mampu menjawab tantangan di era modern ini

Baca juga: Kapolres Gumas: Kami tetap berharap adanya koreksi