BPTPH gencarkan gerakan pengendalian hama dan penyakit di Kalteng

id Pemprov kalteng, pertanian, petani, gerakan pengendalian hama tanaman pangan, hortikultura, bptph, musim tanam okmar, hama tikus, food estate

BPTPH gencarkan gerakan pengendalian hama dan penyakit di Kalteng

Tim dari UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Kalimantan Tengah melakukan peninjauan ke kawasan pertanian di wilayah Pulang Pisau beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-UPT BPTPH Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), menggencarkan gerakan pengendalian hama dan penyakit sebelum memasuki musim tanam Oktober-Maret (Okmar).

"Kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan maupun hortikultura telah kami gencarkan, sebelum memasuki musim tanam Okmar beberapa waktu lalu," kata Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, melalui Kepala UPT BPTPH, Baini di Palangka Raya, Senin.

Salah satunya yakni pengendalian hama tikus di wilayah Kelurahan Pendang, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan. Kegiatan tersebut dinilai efektif jika dilakukan sebelum memasuki musim tanam.

"Biasanya usai panen dan tanaman tidak ada, tikus masuk ke dalam lubang. Jadi efektif dilakukan gerakan pengendalian hama, seperti pengasapan dan lainnya," ungkapnya.

Begitu juga dengan hama lainnya, Baini memaparkan, petugas di lapangan aktif berkoordinasi dengan para petani guna mengantisipasi maupun melakukan gerakan pengendalian agar bisa dicegah sebelum meluas.

Ada sekitar lima daerah sentra pertanian di Kalteng, diantaranya Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Timur serta Kotawaringin Timur. Pihaknya menegaskan, baik di kawasan sentra maupun tidak, upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan secara optimal.

"Kami selalu siap mengamankan serta mendampingi kegiatan pemerintah di bidang pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura," ungkapnya di sela kegiatan kerja.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain tikus, sejumlah hama yang cukup dominan yang biasa menyerang tanaman di lapangan, yakni ulat grayak, walang sangit serta wereng batang cokelat.

Untuk itu kelompok tani di lapangan juga diminta pro aktif menyampaikan berbagai kendala yang ditemui di lapangan, agar pihaknya bisa segera menindaklanjutinya.

Selain itu, kedepan pihaknya juga mengharapkan penambahan jumlah petugas di lapangan. Idealnya satu orang petugas mengawal satu kecamatan dan saat ini di Kalteng ada sekitar 65 orang petugas.

"Kami berharap kedepannya adanya penambahan petugas, agar lebih optimalnya antisipasi maupun penanganan kerawanan-kerawanan pada tanaman pangan dan hortikultura," jelas Baini.