Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPHP) Provinsi Kalimantan Tengah memberikan pendampingan kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan masyarakat dalam pengembangan kebun tanaman obat keluarga (Toga).
Kepala DTPHP Kalteng Sunarti di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan pendampingan program pemberdayaan PKK berupa upaya optimalisasi lahan pekarangan dengan teknik budi daya yang baik.
"Hal ini kami lakukan mulai dari persiapan tanam, penentuan jenis tanaman, pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan serta pemeliharaan tanaman," jelas Sunarti.
Pemanfaatan lahan pekarangan untuk Toga merupakan peran masyarakat dalam menerapkan penggunaan teknologi tepat guna yang potensial dalam menunjang pembangunan di bidang kesehatan, yaitu dengan memanfaatkan obat-obatan yang dihasilkan.
Lahan pekarangan maupun kebun Toga sangat berperan dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya. Jenis Toga yang biasa dikembangkan, di antaranya sirih, kencur, jahe, kunyit dan lainnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng beri ruang bagi anak berpartisipasi dalam pembangunan
Adapun salah satu kebun Toga yang dilakukan pendampingan oleh DTPHP Kalteng dalam pengembangannya, yakni yang berada di Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
"Dalam pendampingan kebun Toga PKK ini, kami telah memberikan bantuan sebanyak 16 jenis aneka tanaman obat dan bibit cabai rawit hibrida ORI 212 sebanyak 500 polibag bibit," jelasnya.
Capaian produksi cabai rawit ini berkisar antara 1-1,5 kilogram per batang. Pemanfaatan pekarangan rumah di desa-desa biasanya dilakukan dengan tanaman tahunan dan tanaman musiman, salah satu contohnya adalah cabai rawit.