Erick Thohir negosiasi kembali dengan FIFA agar tak disanski

id Erick Thohir,Ketua Umum PSSI,Kalteng,Erick Thohir negosiasi kembali dengan FIFA agar tak disanski,Piala Dunia U-20

Erick Thohir negosiasi kembali dengan FIFA agar tak disanski

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (ANTARA/HO-Timses Erick Thohir)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan akan bekerja keras untuk bernegosiasi kembali dengan FIFA agar Indonesia tidak diberi sanksi setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA, menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi,” kata Erick di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, setelah diterima Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Namun, diakui Erick, surat FIFA kepada Indonesia memang mengindikasikan bahwa otoritas sepak bola tertinggi di dunia itu sedang mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia.

Baca juga: Sekjen PDIP minta tidak saling salahkan soal Piala Dunia U-20

Negosiasi itu akan dilakukan Erick setelah mendapat undangan FIFA yang akan melakukan pertemuan FIFA Council dalam beberapa hari ke depan.

"Saya sedang menunggu undangan FIFA setelah mereka melakukan rapat FIFA Council, beberapa hari ke depan dan saya siap bertemu dengan FIFA kembali," ujarnya.

Erick menjelaskan Indonesia pernah disanksi FIFA pada 2015 yang mengakibatkan tim nasional dan klub Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi internasional. Dia tidak ingin sanksi itu diberikan kembali ke Indonesia karena akan menjadi sebuah kemunduran bagi sepak bola nasional.

Baca juga: Jokowi imbau tidak saling menyalahkan terkait Piala Dunia U-20

“Waktu itu yang kebetulan juga, saya bukan siapa-siapa waktu itu, saya bukan menteri, bukan pengurus PSSI, Bapak Presiden meminta untuk saya juga bisa melobi waktu itu ke FIFA, dan dicabut di tahun 2016,” ujarnya.

Sebelumnya FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) malam.

FIFA menyebut “kondisi terkini” di Indonesia sebagai alasan keputusan itu, yang diambil selepas pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Baca juga: Ini bukan "kiamat" Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20

Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Indonesia muncul gelombang penolakan dari beberapa kepala daerah terhadap kedatangan Timnas Israel U-20 untuk berlaga di Piala Dunia U-20/2023.

Pencabutan status tuan rumah praktis membuat Indonesia tak berhak tampil di Piala Dunia U-20/2023 karena gagal memperoleh tiket via jalur kualifikasi reguler setelah tak mampu mencapai empat besar Piala Asia U-20/2023.

Dalam keputusan pada Rabu (29/3) malam itu, FIFA juga menyatakan akan menentukan sanksi bagi Indonesia dalam waktu dekat.

Baca juga: Dicoret jadi tuan rumah Piala Dunia, Menpora harap FIFA tak kenakan sanksi ke Indonesia

Baca juga: Erick Thohir nyatakan sudah berjuang maksimal untuk Piala Dunia U-20

Baca juga: FIFA resmi batalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20

Baca juga: Stadion Manahan siap digunakan Piala Dunia U-20, tinggal tunggu keputusan FIFA