Sukamara (ANTARA) - Penjabat Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Kaspinor mengatakan bahwa dana insentif fiskal digunakan untuk mendukung penurunan angka kemiskinan serta upaya mengendalikan inflasi.
"Bantuan ini digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah yang manfaatnya diterima dan dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan angka kemiskinan di wilayah ini," ucapnya di Sukamara, Rabu.
Hal tersebut juga disampaikannya saat penyaluran bantuan sosial tunai insentif fiskal dalam rangka penurunan angka kemiskinan dan penyaluran bantuan pangan Pemerintah Kabupaten Sukamara yang dilaksanakan di Kelurahan Mendawai pekan lalu.
Menurutnya, bantuan sosial tunai dana insentif fiskal dan cadangan pangan pemerintah (CPP) yang disalurkan saat ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari inflasi terlebih lagi dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Pasar ramadhan mampu perkuat pertumbuhan ekonomi dan bantu UMKM
"Untuk CPP adalah persediaan pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah dan diberikan kepada masyarakat untuk mengatasi masalah pangan dan krisis pangan seperti kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial dan keadaan darurat lainnya," jelas Kaspinor.
Ia menerangkan, penerima bantuan sosial tunai dana insentif fiskal sebanyak 2089 keluarga penerima manfaat (KPM). Masyarakat menerima Rp 249.000 per bulannya dan akan disalurkan setiap triwulan. Sedangkan, untuk CPP akan dibagikan kepada 1.993 kepala keluarga (KK).
"Kita sudah salurkan di Kelurahan Mendawai dimana masing-masing KK menerima 10 kilogram beras selama enam bulan dan terus dilakukan secara bertahap ke beberapa daerah di wilayah ini," demikian rincinya.
Baca juga: Wagub Kalteng tabur dua juta benur udang vaname
Baca juga: Pemprov Kalteng mulai tebar benur di Kawasan Tambak Udang BERKAH
Baca juga: Pj Bupati Sukamara minta PPPK kreatif dan mampu berinovasi