TNI AU kenalkan sejarah Lanud Iskandar melalui bangunan Heritage Cornelius Willem
Pangkalan Bun (ANTARA) - TNI Angkatan Udara (AU) memanfaatkan bangunan Heritage Cornelius Willem sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mengingatkan masyarakat, terkait sejarah berdirinya Landasan Udara (Lanud) Iskandar yang berada di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Komandan Lanud Iskandar Letkol Pnb David Moningka di Pangkalan Bun, Kamis, mengatakan bahwa sebelumnya bangunan Heritage Cornelius Willem itu awalnya mako Lanud Iskandar, yang kemudian direnovasi menjadi wadah memperkenalkan sejarah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Keberadaan Lanud Iskandar ini tidak serta merta langsung ada, tetapi memiliki sejarah yang panjang, dan di hertige ini lah masyarakat bisa mengetahui kisah sejarahnya, " tambahnya.
David mengatakan, melalui hertige tersebut pihaknya berupaya mengenalkan tentang sejarah, peristiwa penting yang di perjuangkan oleh tokoh-tokoh pejuang di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini. Bahkan sejarah yang ada dalam bangunan tersebut, salah satunya penerjunan pertama di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara oleh pemuda Dayak asli.
"Generasi muda di kobar juga perlu mengenali tokoh-tokoh hebat dari daerah ini, sehingga mereka bisa menjadikannya sebagai panutan dalam berkontribusi bagi bangsa," ucapnya.
Dikatakan, hertige bersejarah ini bukan hanya sekadar tempat, melainkan juga identitas dan kebanggaan yang harus dipertahankan oleh masyarakat Kotawaringin Barat dan sekitarnya.
Baca juga: Lanud Iskandar Pangkalan Bun Perkenalkan Olahraga Aeromodelling dan Trike
Untuk itu, pihak TNI AU yang bertugas di Lanud Iskandar, tidak hanya memperkenalkan sejarah tersebut kepada masyarakat lokal saja, tetapi juga kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kotawaringin Barat.
"Hertige kita ini terbuka untuk umum, bahkan kita juga memperkenalkan sejarah ini kepada wisatawan mancanegara, jadi apabila mereka ingin berkunjung ke taman nasional tanjung puting mereka pasti melintasi area kita ini, jadi sebelum ke lokasi kita mengarahkan pendampingnya untuk membawa ke hertige kita ini, " disampaikannya.
David menambahkan, bahwa kedepannya pihaknya akan mengembangkan situ sejarah tersebut, dan rencana akan dilakukan pembangunan rumah betang mini.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa ada rumah betang bentuknya mini, sehingga masyarakat selalu tau bahwa sejarah atau nenek moyang kita, dan kedepannya kita akan dorong terus untuk melengkapi hertige ini," demikian David Moningka.
Baca juga: Pemkab Seruyan-Lanud Iskandar perkuat sinergi dalam pembangunan
Baca juga: Aktivitas olahraga di Kobar tidak dilarang selama pandemi COVID-19
Baca juga: Tak Ingin Ada Provokasi, TNI AU Lanud Pangkalan Bun Lepas Pita Garis Polisi
Komandan Lanud Iskandar Letkol Pnb David Moningka di Pangkalan Bun, Kamis, mengatakan bahwa sebelumnya bangunan Heritage Cornelius Willem itu awalnya mako Lanud Iskandar, yang kemudian direnovasi menjadi wadah memperkenalkan sejarah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Keberadaan Lanud Iskandar ini tidak serta merta langsung ada, tetapi memiliki sejarah yang panjang, dan di hertige ini lah masyarakat bisa mengetahui kisah sejarahnya, " tambahnya.
David mengatakan, melalui hertige tersebut pihaknya berupaya mengenalkan tentang sejarah, peristiwa penting yang di perjuangkan oleh tokoh-tokoh pejuang di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini. Bahkan sejarah yang ada dalam bangunan tersebut, salah satunya penerjunan pertama di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara oleh pemuda Dayak asli.
"Generasi muda di kobar juga perlu mengenali tokoh-tokoh hebat dari daerah ini, sehingga mereka bisa menjadikannya sebagai panutan dalam berkontribusi bagi bangsa," ucapnya.
Dikatakan, hertige bersejarah ini bukan hanya sekadar tempat, melainkan juga identitas dan kebanggaan yang harus dipertahankan oleh masyarakat Kotawaringin Barat dan sekitarnya.
Baca juga: Lanud Iskandar Pangkalan Bun Perkenalkan Olahraga Aeromodelling dan Trike
Untuk itu, pihak TNI AU yang bertugas di Lanud Iskandar, tidak hanya memperkenalkan sejarah tersebut kepada masyarakat lokal saja, tetapi juga kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kotawaringin Barat.
"Hertige kita ini terbuka untuk umum, bahkan kita juga memperkenalkan sejarah ini kepada wisatawan mancanegara, jadi apabila mereka ingin berkunjung ke taman nasional tanjung puting mereka pasti melintasi area kita ini, jadi sebelum ke lokasi kita mengarahkan pendampingnya untuk membawa ke hertige kita ini, " disampaikannya.
David menambahkan, bahwa kedepannya pihaknya akan mengembangkan situ sejarah tersebut, dan rencana akan dilakukan pembangunan rumah betang mini.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa ada rumah betang bentuknya mini, sehingga masyarakat selalu tau bahwa sejarah atau nenek moyang kita, dan kedepannya kita akan dorong terus untuk melengkapi hertige ini," demikian David Moningka.
Baca juga: Pemkab Seruyan-Lanud Iskandar perkuat sinergi dalam pembangunan
Baca juga: Aktivitas olahraga di Kobar tidak dilarang selama pandemi COVID-19
Baca juga: Tak Ingin Ada Provokasi, TNI AU Lanud Pangkalan Bun Lepas Pita Garis Polisi