Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah berencana akan menaikkan kembali insentif atau gaji guru honorer di wilayah setempat pada 2025 mendatang menjadi Rp1,2 juta per bulannya.
"Tahun depan insentif guru honorer rencananya akan kita naikkan kembali," kata Penjabat Bupati Barito Selatan, Deddy Winarwan usai acara pelantikan pimpinan definitif DPRD setempat di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, dirinya sudah meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) untuk mengkaji kembali APBD Barito Selatan tahun anggaran 2025 mendatang, agar insentif guru honorer bisa dinaikkan kembali minimal setara Upah Minimun Kabupaten (UMK).
"Kita meminta agar gaji guru honorer di daerah ini bisa dinaikkan kembali pada 2025 mendatang menjadi Rp1,2 juta per bulannya," ucap Deddy Winarwan.
Menurut dia, hal ini sedang diperjuangkan dengan melihat kecenderungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta lainnya.
Baca juga: Tiga pimpinan definitif DPRD Barsel periode 2024-2029 dilantik
"Kita juga masih menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melihat berapa transfer anggaran yang nantinya masuk ke APBD Barito Selatan," jelasnya.
Selain itu, Deddy juga menceritakan, setelah dirinya dilantik menjadi Penjabat Bupati Barito Selatan pada Mei 2023 lalu, dirinya langsung turun ke desa-desa di daerah ini, dan mendapatkan informasi insentif guru honorer pada saat itu Rp250 ribu per bulannya.
"Pada APBD Perubahan 2023 lalu, kita bersama-sama dengan pimpinan dan anggota DPRD Barito Selatan melakukan pembahasan dan alhamdulillah, insentif guru honorer dinaikkan menjadi Rp600 ribu per bulannya," bebernya.
Kemudian lanjut Deddy Winarwan, pada APBD tahun anggaran 2024 ini, insentif guru honorer telah disetujui DPRD Barito Selatan untuk dinaikkan kembali menjadi Rp900 ribu per bulannya.
"Pada 2025 mendatang, kita meminta kalau bisa insentif guru honorer di Barito Selatan dinaikkan kembali menjadi Rp1,2 juta per bulannya. Ini masih kita perjuangkan dan doakan saja, semoga bisa terwujud dengan baik," demikian Deddy Winarwan.
Baca juga: Strategi mengatasi permasalahan sampah di Barsel memerlukan kolaborasi semua pihak
Baca juga: KPK bersama DPRD Barsel rakor program pemberantasan korupsi terintegrasi
Baca juga: DPRD apresiasi Pemkab Barsel raih penghargaan dari KemenPAN-RB