Penumpang mudik gunakan "Speed Boat" di Muara Teweh ramai
Muara Teweh (ANTARA) - Arus mudik melalui angkutan sungai menggunakan kapal cepat atau "speed boat" di pelabuhan terapung di Sungai Barito dari dan ke Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada H-3 Lebaran 2019 mulai ramai.
"Hari ini diberangkatkan dua buah speed boat masing-masing berpenumpang 25 orang dan 15 orang untuk jurusan Muara Teweh - Buntok Kabupaten Barito Selatan," kata seorang petugas loket pelabuhan Muara Teweh Hermanto, Minggu.
Menurut dia, kepadatan penumpang arus mudik terlihat hari ini, padahal hari biasa warga yang menggunakan jasa angkutan sungai ini sedikit hanya sekitar 15 orang.
Meski penumpang mulai padat, arus mudik tahun ini berkurang dibanding sebelumnya. Sepinya penumpang ini karena pemudik banyak memilih transportasi darat menggunakan jasa bus maupun biro perjalanan (travel) karena jalan darat sudah baik.
"Jalan darat tidak rusak lagi, sehingga mereka banyak memilih ikut angkutan darat, penumpang yang ada sebagian besar hanya dari karyawan perusahaan tambang dan kayu serta warga yang tinggal di desa pinggiran sungai," katanya.
Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Muhammad Nurdin menjelaskan, angkutan penumpang rute Muara Teweh - Buntok mulai ramai dibanding hari biasa, sedangkan jurusan Muara Teweh - Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya masih terlihat normal.
"Puncak arus mudik untuk kedua jurusan ini diperkirakan Senin atau Selasa," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang disiapkan armada berupa puluhan unit angkutan sungai yang melintasi Sungai Barito sebagai antisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik Lebaran 2019.
Armada moda angkutan sungai tersebut adalah speed boat 57 unit, 34 motor getek, dan satu unit bus air.Sarana transportasi sungai ini khusus melayani warga di pedalaman yang tidak bisa dilalui moda angkutan darat.
Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh itu melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.
Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, dengan tarif sebesar Rp175.000 per orang.
Kemudian, Muara Teweh-Buntok dengan biaya Rp190 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat dengan tiket Rp150 ribu/penumpang.
Selain itu, disiapkan motor getek jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang dan Muara Teweh-Tumpung Laung dengan tiket Rp70 ribu/orang.
"Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp110 ribu/orang.
Khusus bus air hanya tinggal satu yang masih bertahan dan hanya sekali mengangkut dalam sepekan, setelah angkutan darat dari Muara Teweh untuk keluar daerah sudah lancar," ujarnya.
"Hari ini diberangkatkan dua buah speed boat masing-masing berpenumpang 25 orang dan 15 orang untuk jurusan Muara Teweh - Buntok Kabupaten Barito Selatan," kata seorang petugas loket pelabuhan Muara Teweh Hermanto, Minggu.
Menurut dia, kepadatan penumpang arus mudik terlihat hari ini, padahal hari biasa warga yang menggunakan jasa angkutan sungai ini sedikit hanya sekitar 15 orang.
Meski penumpang mulai padat, arus mudik tahun ini berkurang dibanding sebelumnya. Sepinya penumpang ini karena pemudik banyak memilih transportasi darat menggunakan jasa bus maupun biro perjalanan (travel) karena jalan darat sudah baik.
"Jalan darat tidak rusak lagi, sehingga mereka banyak memilih ikut angkutan darat, penumpang yang ada sebagian besar hanya dari karyawan perusahaan tambang dan kayu serta warga yang tinggal di desa pinggiran sungai," katanya.
Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Muhammad Nurdin menjelaskan, angkutan penumpang rute Muara Teweh - Buntok mulai ramai dibanding hari biasa, sedangkan jurusan Muara Teweh - Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya masih terlihat normal.
"Puncak arus mudik untuk kedua jurusan ini diperkirakan Senin atau Selasa," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang disiapkan armada berupa puluhan unit angkutan sungai yang melintasi Sungai Barito sebagai antisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik Lebaran 2019.
Armada moda angkutan sungai tersebut adalah speed boat 57 unit, 34 motor getek, dan satu unit bus air.Sarana transportasi sungai ini khusus melayani warga di pedalaman yang tidak bisa dilalui moda angkutan darat.
Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh itu melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.
Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, dengan tarif sebesar Rp175.000 per orang.
Kemudian, Muara Teweh-Buntok dengan biaya Rp190 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat dengan tiket Rp150 ribu/penumpang.
Selain itu, disiapkan motor getek jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang dan Muara Teweh-Tumpung Laung dengan tiket Rp70 ribu/orang.
"Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp110 ribu/orang.
Khusus bus air hanya tinggal satu yang masih bertahan dan hanya sekali mengangkut dalam sepekan, setelah angkutan darat dari Muara Teweh untuk keluar daerah sudah lancar," ujarnya.