Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Juliansyah meminta pemerintah kabupaten melakukan upaya-upaya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok yang biasanya terjadi menjelang tibanya bulan suci Ramadhan.
"Harus ada upaya sejak awal untuk mencegah kenaikan itu agar tidak sampai membebani masyarakat kita. Jangan kita abai dan berdalih ini adalah sepenuhnya hukum pasar. Kami yakin ada upaya yang bisa dilakukan untuk menekan kenaikan harga bahan pokok," kata Juliansyah di Sampit, Sabtu.
Tidak sampai dua pekan lagi, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Selama bulan suci ini, konsumsi biasanya meningkat sehingga membuat permintaan bahan pokok meningkat signifikan.
Kondisi inilah yang sering dibarengi dengan naiknya sejumlah harga bahan pokok. Tidak jarang kenaikan harga terjadi cukup tinggi dan dikeluhkan masyarakat karena dirasa memberatkan.
Seperti saat ini, harga minyak goreng kembali naik tinggi. Kondisi ini dikeluhkan karena memberatkan padahal daerah ini salah satu penghasil minyak goreng dari kelapa sawit.
Baca juga: Pemkab Kotim didorong bantu pengurusan izin galian C
Jika tidak segera ditangani, harga dikhawatirkan akan terus naik hingga lebaran nanti. Pemerintah daerah perlu melakukan intervensi dalam mengendalikan harga.
Pemerintah diharapkan bersinergi dengan produsen dan agen untuk memastikan kelancaran produksi dan keamanan stok. Jika pasokan lancar dan stok tersedia, kenaikan harga bisa dikendalikan dan ditekan, bahkan bisa dicegah.
Ketersediaan bahan pokok lainnya seperti gula, beras hingga gas elpiji, juga harga dipastikan stoknya. Juliansyah yakin harga akan tetap terkendali jika kebutuhan selalu bisa dipenuhi dengan baik karena pasokan tetap diawasi dan dikontrol.
"Menjelang dan selama bulan suci Ramadhan biasanya permintaan bahan pokok meningkat, maka sejak sekarang pasokan ditambah agar stok aman meski jika nanti permintaan barang meningkat. Ini upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah kenaikan harga bahan pokok," kata Juliansyah.
Juliansyah yang merupakan Sekretaris Fraksi Gerindra sekaligus Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur ini mengatakan, pengendalian harga harus dilakukan sejak dini. Upaya itu bukan sekadar pemantauan, tetapi harus ada upaya nyata seperti menambah pasokan sehingga stok tetap aman meski permintaan barang meningkat.
Baca juga: Pasar tradisional di Kotim disarankan lengkapi perizinan
Baca juga: Pertamina tegaskan komitmen salurkan energi kepada masyarakat meski situasi sulit
Baca juga: Ketua DPRD Kotim akui peran penting sekretaris dewan