BNI jadi pioner pengoperasian SPKLU

id BNI,Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)

BNI jadi pioner pengoperasian SPKLU

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kanan) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) dalam peresmian SPKLU Skema Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) BNI-PLN, di Jakarta. Selasa (19/7/2022). (ANTARA/HO-BNI)

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI dengan dukungan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, menjadi pioner di industri perbankan sebagai lembaga keuangan yang mengoperasikan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyampaikan pembangunan SPKLU tersebut merupakan langkah nyata BNI untuk mendorong percepatan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia yang akan berdampak positif untuk lingkungan.

“Kami pun dengan bangga menyampaikan bahwa BNI merupakan Perbankan pertama di Indonesia yang menggunakan skema kerja sama SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) dari PLN,” sebutnya.

Langkah tersebut, katanya, sekaligus menjadi bukti keseriusan korporasi dalam mendukung pemerintah di hadapan para tamu anggota G20, dimana Indonesia memegang posisi Presidensi. Selain juga sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNI dengan PLN pada tanggal 26 April 2022 terkait Penyediaan Infrastruktur SPKLU di Area BNI.

Royke melanjutkan dalam peresmian SPKLU kali ini, BNI juga menghadirkan kemudahan kepemilikan Kendaraan Listrik melalui pembiayaan consumer BNI dan pembiayaan melalui anak usaha BNI yaitu BNI Multifinance.

Melalui program tersebut, kepemilikan kendaraan listrik diberikan untuk varian kendaraan Nissan Leaf, Hyundai Loniq dan lain-lain serta yang istimewa BNI juga menghadirkan varian kendaraan listrik Lexus UX 300e sebagai varian kendaraan listrik Lexus pertama di Indonesia.

PLN bertindak selaku pemilik bisnis SPKLU, dan partner selaku mitra bisnis. Skema SPKLU Partnership IO2 terdiri dari tiga paket yaitu Paket Medium Charger, Paket Fast Charger, dan Paket Ultra Fast Charger.

Dengan adanya program tersebut, PLN memberikan kemudahan pelayanan kepemilikan sekaligus pengurusan perizinan kepada para mitra untuk bisa menjalankan bisnis dan meningkatkan ekosistem SPKLU.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengapresiasi BNI yang bertindak sebagai frontline dalam transisi energi khususnya dengan fungsinya sebagai intermediator. Hanya dalam 3 bulan diskusi kerja sama, BNI langsung mampu merealisasikan pembangunan SPKLU.

"Langkah kami bersama BNI ini juga sebagai bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi, khususnya beralih dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik," kata Darmawan

Adapun, peresmian pembangunan kedua SPKLU tersebut diresmikan di Kantor Pusat BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa. BNI membangun dua SPKLU sekaligus di lingkungan kerjanya, yakni di Kantor Pusat BNI dan Menara BNI Pejompongan, Jalan Pejompongan Raya, Jakarta.

Unit SPKLU yang diresmikan tersebut memiliki 3 jenis charger yaitu tipe AC dengan daya 22 kilo Watt (kW), DC CHAdeMo dengan daya 25 kW, dan DC CCS2 dengan daya 25 kW.

Tipe AC biasanya digunakan untuk mobil listrik keluaran pabrikan Eropa, sedangkan tipe DC CHAdeMo untuk mobil listrik keluaran pabrikan Asia dan Amerika, adapun tipe DC CCS2 merupakan kombinasi dengan kategori fast charging.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BNI) meningkatkan ekspor ke Korea Selatan melalui pameran Imported Goods Fair (IGF) 2022, yang diselenggarakan Korea Importers Association (KOIMA) pada 23-25 Juni 2022 di Coex Seoul, Korea Selatan.

Duta Besar RI untuk Republik Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menyampaikan pada kegiatan ini Paviliun Indonesia membawa 19 mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan BNI dan lima pelaku usaha makanan dan minuman untuk mempromosikan produk-produk unggulan seperti mebel, dekorasi kayu, perhiasan perak, mutiara, kosmetik, kopi, dan produk makanan.

"Tentunya, ini sangat positif untuk mendukung keberlanjutan UMKM dalam negeri untuk menjawab potensi pertumbuhan khususnya di Korea Selatan," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Dalam ajang tersebut, beberapa potensi pesanan untuk produk makanan dan minuman berhasil tercatat hingga 546 ribu dolar AS dan masih dapat bertambah karena beberapa pelaku usaha masih berkomunikasi dan dalam tahap negosiasi dengan pembeli potensial.

Dalam event yang didukung BNI, Kementerian Perdagangan, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, enam pengusaha melakukan business matching secara daring dengan importir Korea yang salah satunya berupa perusahaan ritel terbesar di Korea.

Kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara BNI dengan KOIMA yang dilaksanakan Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies dan Executive Vice Chairman KOIMA Kim Young-Sun.

Penandatanganan MOU ini mencakup kerja sama dalam program business matching dan pertukaran informasi yang berhubungan dengan eksportir Indonesia dan importir Korea Selatan.

Corina mengungkapkan Korea Selatan memiliki potensi pasar yang besar bagi produk UMKM Indonesia, mengingat 82 persen penduduk Korea Selatan tinggal di perkotaan dan memiliki usia harapan hidup terpanjang.

Ia mengaku kerja sama antara BNI, KOIMA dan Kementerian Perdagangan dalam ajang IGF 2022 ini memberikan dampak langsung kepada nasabah BNI Xpora.

Saat ini, BNI mulai menerima banyak permintaan dari anggota KOIMA untuk melakukan business matching selama pameran.

"Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri, menambah potensi lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia, serta mendorong UMKM dalam negeri untuk masuk pasar internasional, sekaligus menarik banyak potensi penanaman modal dari luar negeri. Kami juga menyediakan fasilitas permodalan bagi para pelaku UMKM diaspora," ujarnya.

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI memperkuat komitmen dalam bisnis global di hari ulang tahun ke-76 yang jatuh pada 5 Juli, dengan modal raihan kinerja positif layanan perbankan global sekaligus rencana strategis.

Sepanjang Januari hingga Mei 2022, BNI telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor yang sangat baik, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 30,62 persen. Total kredit cabang luar negeri tercatat 3,9 miliar dolar AS, naik dengan sangat membanggakan 18 persen secara tahunan.

Komisaris Utama BNI Agus Dermawan Wintarto Martowardojo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menyampaikan sejak awal BNI telah didesain sebagai bank di Indonesia dengan jaringan internasional serta berkapasitas global.

Sejak tahun 1955, BNI beroperasi sebagai bank komersial dan langsung mengambil peran sebagai bank kapabilitas global dengan membuka cabang luar negeri pertamanya di Singapura. Di tahun 1959 perseroan membuka kantor perwakilan di Tokyo, Jepang dan tahun 1963 dibuka BNI cabang Hong Kong.

”Selamat ulang tahun ke-76 Bank Negara Indonesia. Hari ini pun adalah salah satu catatan sejarah yang patut kita banggakan,” kata Agus.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan BNI telah berkelana ke berbagai negara untuk membantu mitra mengembangkan bisnis ke level yang lebih tinggi. Perseroan akan lebih gencar lagi membantu nasabah menemukan potensi pertumbuhan yang lebih kuat melalui berbagai jaringan sekaligus solusi perbankan yang miliki.

Tujuh puluh enam tahun ini merupakan ajang pembuktian BNI sebagai lembaga keuangan yang gesit dan mampu beradaptasi kala dihadapkan pada berbagai tantangan baru, yang sejatinya apabila dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi peluang untuk meraih kesuksesan.

“Dalam perayaan HUT ke-76 BNI tahun ini, kami mengangkat tema BNI for Stronger Indonesia yang maknanya menggambarkan perjalanan BNI berkarya untuk Indonesia dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi agar BNI dapat melompat lebih tinggi, serta menjadikan BNI lebih kuat dan tumbuh secara berkelanjutan,” kata Royke.

Ia memaparkan belum lama ini BNI telah berhasil membuka kantor cabang di Amsterdam, Belanda untuk membantu penetrasi pasar ekspor di beberapa negara di kawasan Eropa. Untuk semakin memperluas jaringan dalam upaya menjaring potensi-potensi luar negeri, perseroan masih memiliki rencana pembukaan cabang lagi ke depannya.

Untuk mendukung semua langkah strategis tersebut, BNI memiliki 3 tiga produk champion. Pertama, BNI Mobile Banking dimana BNI terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI Group, retailer, dan mitra global khususnya dalam menjawab permintaan pelanggan di era digital modern perbankan.

Kedua, BNI memiliki program BNI Xpora dengan fokus mendorong kenaikan kelas pelaku UMKM dengan memanfaatkan berbagai kesempatan ekspor ke luar pasar global. BNI membangun basis bisnis yang kuat pula di luar negeri dengan mengoptimalkan segmen diaspora yang telah menjadi agen promotor Indonesia di luar negeri.

Ketiga, lanjut Royke, BNI memiliki corporate digital services, salah satunya BNIDirect yang mengintegrasikan solusi bisnis dan tata kelola keuangan nasabah termasuk solusi bisnis perbankan internasional.

"Khusus untuk BNIDirect, kami akan melakukan peluncuran BNIDirect Overseas London dan CxO Dashboard (layanan informasi keuangan yang terkonsolidasi baik aset, likuiditas, maupun liabilitas perusahaan beserta grup usahanya di dalam negeri dan luar negeri)," tuturnya.