Uskup Palangka Raya: Dua pastor pesta perak imamat bukti kesetiaan melayani Tuhan
Palangka Raya (ANTARA) - Uskup Keuskupan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka MSF menilai, perayaan pesta perak imamat dua pastor yakni, Yohanes Lulus Widodo dan Ignatius Awan Widodo, merupakan ungkapan syukur sekaligus bukti atas kesetiaan melayani Tuhan dalam diri sesama selama 25 tahun.
"Seraya bersyukur, kami berharap dan mendoakan dua pastor ini terus melaksanakan sekaligus melanjutkan panggilan suci menjadi imam bagi umat Katolik," kata Aloysius usai misa syukur pesta perak imamat dua pastor di Gereja Katedral Palangka Raya, Sabtu malam.
Dia juga mengajak seluruh umat Katolik di manapun berada, terkhusus di Kalteng, ikut mendoakan dan mendukung karya Allah dalam diri pastor Lulus dan Awan, agar dalam melaksanakan tugas maupun pelayanan, kedepannya menjadi lebih baik serta bijaksana.
Mantan Sekretaris Jenderal Komisi Wali Gereja Indonesia (KWI) periode 2006-2009 itu mengatakan, konsisten akan komitmen panggilan hidup sebagai imamat, terkhusus pastor, bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan dan kendala yang relatif besar harus dihadapi ketika melaksanakan panggilan sepanjang hidup itu.
"Selama 25 tahun sebagai imamat Umat Katolik, merupakan waktu yang relatif panjang. Sekalipun, ukuran panjang dan pendek belum dapat memberikan perbandingan apapun. Namun, dengan perayaan 25 tahun Tahbisan Imamat, Ada beberapa hal yang bisa berdampak dan memberi peran positif," kata Aloysius.
Peraih gelar Doktor bidang misiologi dari Universitas Kepausan Gregoriana di Roma itu mengatakan, bagi rekan sesama Imam umat Katolik, perayaan pesta perak imamat dua pastor ini menjadi penegasan soal ketekunan untuk menghayati imamat. Bahkan dapat menjadi motivasi untuk tetap cermat, tekun dan disiplin sampai kurun waktu selama seperempat abad melayani Tuhan Allah dalam diri sesama umat manusia.
Baca juga: Menteri Agama ingin undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Selain itu, lanjut dia, pesta perak ini juga memberi dorongan bagi yang lebih mudah dalam usia tahbisan untuk tetap setia terhadap imamat sampai akhir hayat. Sedangkan bagi kaum awam, bisa disampaikan bahwa menjadi imam merupakan pesan sejajar dengan hidup bersama dalam keluarga, untuk setia satu sama lain.
"Akhirnya, profisiat untuk RD Yohanes Lulus Widodo dan RD Ignatius Awan Widodo atas pesta perak tahbisan imamat. Kesetian kepada Tuhan Allah perlu terus ditanggapi dengan ketekunan dan kesiapsediaan melaksanakan panggilan dan tugas imamat sampai akhir nanti. Tuhan memberkati," demikian Aloysius.
Baca juga: Kepercayaan meningkat, Polri tetap dituntut cepat menuntaskan kasus
Baca juga: PK Kalteng sayangkan Kapolda tak hadir di webinar Polri menjaga Rakyat
Baca juga: Peredaran marak di pedesaan, Kompolnas minta penanganan narkoba ditata
"Seraya bersyukur, kami berharap dan mendoakan dua pastor ini terus melaksanakan sekaligus melanjutkan panggilan suci menjadi imam bagi umat Katolik," kata Aloysius usai misa syukur pesta perak imamat dua pastor di Gereja Katedral Palangka Raya, Sabtu malam.
Dia juga mengajak seluruh umat Katolik di manapun berada, terkhusus di Kalteng, ikut mendoakan dan mendukung karya Allah dalam diri pastor Lulus dan Awan, agar dalam melaksanakan tugas maupun pelayanan, kedepannya menjadi lebih baik serta bijaksana.
Mantan Sekretaris Jenderal Komisi Wali Gereja Indonesia (KWI) periode 2006-2009 itu mengatakan, konsisten akan komitmen panggilan hidup sebagai imamat, terkhusus pastor, bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan dan kendala yang relatif besar harus dihadapi ketika melaksanakan panggilan sepanjang hidup itu.
"Selama 25 tahun sebagai imamat Umat Katolik, merupakan waktu yang relatif panjang. Sekalipun, ukuran panjang dan pendek belum dapat memberikan perbandingan apapun. Namun, dengan perayaan 25 tahun Tahbisan Imamat, Ada beberapa hal yang bisa berdampak dan memberi peran positif," kata Aloysius.
Peraih gelar Doktor bidang misiologi dari Universitas Kepausan Gregoriana di Roma itu mengatakan, bagi rekan sesama Imam umat Katolik, perayaan pesta perak imamat dua pastor ini menjadi penegasan soal ketekunan untuk menghayati imamat. Bahkan dapat menjadi motivasi untuk tetap cermat, tekun dan disiplin sampai kurun waktu selama seperempat abad melayani Tuhan Allah dalam diri sesama umat manusia.
Baca juga: Menteri Agama ingin undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Selain itu, lanjut dia, pesta perak ini juga memberi dorongan bagi yang lebih mudah dalam usia tahbisan untuk tetap setia terhadap imamat sampai akhir hayat. Sedangkan bagi kaum awam, bisa disampaikan bahwa menjadi imam merupakan pesan sejajar dengan hidup bersama dalam keluarga, untuk setia satu sama lain.
"Akhirnya, profisiat untuk RD Yohanes Lulus Widodo dan RD Ignatius Awan Widodo atas pesta perak tahbisan imamat. Kesetian kepada Tuhan Allah perlu terus ditanggapi dengan ketekunan dan kesiapsediaan melaksanakan panggilan dan tugas imamat sampai akhir nanti. Tuhan memberkati," demikian Aloysius.
Baca juga: Kepercayaan meningkat, Polri tetap dituntut cepat menuntaskan kasus
Baca juga: PK Kalteng sayangkan Kapolda tak hadir di webinar Polri menjaga Rakyat
Baca juga: Peredaran marak di pedesaan, Kompolnas minta penanganan narkoba ditata