New York (ANTARA) - Harga minyak naik sekitar satu dolar per barel pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan membukukan kenaikan mingguan kedua berturut-turut, karena prospek ekonomi China cerah, meningkatkan ekspektasi untuk permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari terangkat 98 sen atau 1,22 persen, menjadi menetap di 81,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret bertambah 1,47 dolar atau 1,71 persen, menjadi ditutup di 87,63 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Untuk minggu ini harga minyak mentah WTI naik 1,8 persen, dan Brent naik 2,8 persen.
"Pasar minyak terus bergerak lebih tinggi karena para pedagang bertaruh pada meningkatnya permintaan China," kata Analis Pasar Pemasok Informasi Pasar FX Empire, Vladimir Zernov, pada Jumat (20/1/2023).
"Minggu depan, permintaan minyak China akan naik karena negara itu akan merayakan Tahun Baru Imlek, yang merupakan bullish untuk pasar minyak," katanya.
Baca juga: Minyak siap untuk kenaikan minggu kedua saat prospek China lebih cerah
Pencabutan pembatasan COVID-19 China akan membawa permintaan global ke rekor tertinggi tahun ini, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Rabu (18/1/2023), sehari setelah OPEC juga memperkirakan permintaan China akan meningkat.
"Banyak pedagang percaya bahwa sangat mungkin kita akan melihat permintaan yang lebih tinggi datang dari China karena terus membongkar kebijakan COVID-nya," kata Analis Avatrade, Naeem Aslam.
Minyak juga didukung oleh harapan bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan segera memperlambat kenaikan suku bunganya, yang dapat mencerahkan prospek ekonomi AS.
Peluang soft landing untuk ekonomi AS tampaknya meningkat, Wakil Ketua The Fed Lael Brainard mengatakan pada Kamis (19/1/2023). Pertemuan penetapan suku bunga The Fed berikutnya akan berlangsung pada 31 Januari hingga 1 Februari.
Juga membantu harga minyak, Baker Hughes Co mengatakan jumlah rig minyak AS turun 10 menjadi 613, terendah sejak November.
Dua ekonomi terbesar dunia membutuhkan lebih banyak minyak mentah, kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.
"Pasar minyak telah turun karena kekhawatiran resesi global, tetapi masih menunjukkan tanda-tanda akan tetap ketat untuk beberapa waktu lagi," katanya.
Harga minyak naik meskipun angka persediaan AS minggu ini menunjukkan stok minyak mentah naik 8,4 juta barel dalam sepekan hingga 13 Januari menjadi sekitar 448 juta barel, tertinggi sejak Juni 2021.
Pengurangan penjualan dari Cadangan Minyak Strategis AS membantu membalikkan sentimen negatif dari laporan tersebut dan mendorong harga minyak, kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Batas harga minyak Rusia, yang telah beriak melalui pasar global, membantu meningkatkan harga minyak mentah, kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.
"Sanksi dan pembatasan pada minyak mentah Rusia secara bertahap menimbulkan beberapa dampak harga dan akan menjadi faktor yang lebih bullish ketika masuknya kargo minyak mentah Rusia bulan lalu diserap ke pasar global," kata Ritterbusch.
Rusia adalah pemasok minyak mentah terbesar kedua China pada tahun 2022, sementara Arab Saudi menempati posisi teratas.
Penerjemah: Apep Suhendar
Berita Terkait
Awas! Penggunaan minyak goreng berulang pengaruhi risiko degenerasi syaraf
Kamis, 28 Maret 2024 13:17 Wib
Pertamina: Ketersediaan BBM dan elpiji di Kalteng aman selama Ramadhan
Rabu, 20 Maret 2024 9:44 Wib
Bulog Kalteng nyatakan ketersediaan gula dan minyak goreng aman hadapi HBKN
Selasa, 19 Maret 2024 14:59 Wib
Kilang Pertamina Internasional olah minyak mentah 340 juta barel selama 2023
Sabtu, 2 Maret 2024 12:52 Wib
Kerja sama minyak dan gas bumi antara Indonesia-Venezuela
Sabtu, 27 Januari 2024 13:10 Wib
Harga CPO turun 3,47 persen
Sabtu, 16 Desember 2023 16:18 Wib
Polisi tangkap 4 orang sindikat penipuan minyak goreng asal Lampung
Rabu, 22 November 2023 18:43 Wib
Harga CPO naik menjadi 750 dolar AS per metrik ton
Jumat, 17 November 2023 5:44 Wib