Pilkada Gumas sajikan 'head to head', Legislator harap daerah tetap kondusif

id dprd gunung mas, nomi aprilia, kuala kurun, pilkada gumas 2024

Pilkada Gumas sajikan 'head to head', Legislator harap daerah tetap kondusif

Legislator Gumas Nomi Aprilia. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) -
Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Nomi Aprilia berharap daerah tetap kondusif meski ‘head to head’ pasangan calon (paslon) tersaji pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kabupaten setempat tahun 2024.
 
“Sejak terbentuk pada 2002 lalu, Gumas telah beberapa kali melaksanakan pemilihan bupati dan wakil bupati, dengan peserta tiga paslon atau lebih. Baru di pilkada 2024 ini hanya ada dua paslon,” ucapnya di Kuala Kurun, Senin malam.
 
Politisi PDI Perjuangan ini menilai, pelaksanaan pemilihan yang hanya diikuti dua paslon lebih rawan terjadi polarisasi atau keterbelahan di masyarakat, ketimbang pemilihan yang diikuti tiga paslon atau lebih.
 
Artinya, sambung alumni Universitas Palangka Raya ini, Pilkada 2024 menjadi ujian bagi masyarakat mengingat ‘head to head’ baru pertama kali ini tersaji di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gumas.
 
Dia pun berharap masyarakat mampu menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi Pilkada Gumas 2024, dengan cara saling menghargai dan menghormati perbedaan pilihan maupun dukungan terhadap salah satu paslon.

Baca juga: KPU tetapkan nomor urut paslon peserta Pilkada Gumas 2024
 
Masyarakat Gumas kembali diingatkan terhadap Falsafah ‘Huma Betang’ yang memiliki nilai luhur seperti kesetaraan sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan atau persaudaraan, persatuan, dan taat pada hukum.
 
Terlebih, lanjut dia, masing-masing paslon peserta Pilkada Gumas 2024 beserta tim kampanye dan pendukung telah melakukan deklarasi kampanye damai, usai pengundian nomor urut di Kuala Kurun.
 
Adapun deklarasi kampanye damai berisi janji paslon beserta tim kampanye dan pendukung, mewujudkan pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil atau luber jurdil.
 
Kemudian melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib dan damai, berintegritas, tanpa hoaks, tanpa politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta tanpa politik uang. Lalu melaksanakan kampanye pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
“Dengan menjunjung Falsafah ‘Huma Betang’ dan berkomitmen terhadap deklarasi yang telah dilakukan, saya yakin polarisasi tidak terjadi di kabupaten yang kita cintai ini,” demikian Nomi.

Baca juga: Legislator berharap partisipasi masyarakat pada Pilkada Gumas capai 99 persen

Baca juga: KPU tetapkan dua paslon untuk Pilkada Gumas 2024

Baca juga: Legislator Gumas harapkan insentif pusat semakin memacu pemerintah desa