Halikinnor bersyukur program insentif untuk tokoh agama disambut antusias
Sampit (ANTARA) - Calon Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengaku bersyukur karena program insentif untuk tokoh agama, khususnya insentif bagi guru mengaji berstatus non aparatur sipil negara (ASN), disambut antusias dan dapat membantu masyarakat.
"Sudah ada sekitar 1000 orang guru ngaji non ASN yang kita beri insentif. Program ini akan kita perluas, karena bukan hanya Islam, tetapi juga untuk tokoh agama-agama lainnya," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Program ini berawal dari keprihatinan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati atau akrab disebut HARATI terhadap kesejahteraan guru ngaji. Selama ini guru ngaji non ASN menerima insentif seadanya dari hasil pemberian suka rela orang tua murid mereka.
Dari situlah Halikinnor membuat kebijakan untuk membantu insentif bagi guru ngaji yang berstatus non ASN. Program ini dijalankan sejak 2022 lalu dan berlanjut hingga saat ini dengan nilai insentif Rp1,8 juta per orang setiap tahunnya.
Halikinnor menyatakan, jika dirinya bersama Irawati kembali terpilih menjadi bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024 ini, maka program ini akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Bahkan programnya akan diperluas menjadi insentif tokoh agama dengan sasaran penerimanya yaitu guru atau tokoh agama non ASN dari semua agama.
Baca juga: Warga dukung Halikinnor-Irawati lanjutkan peningkatan jalan permukiman
Menurut Halikinnor, bantuan insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah kepada para guru atau tokoh agama. Untuk jumlah dan peningkatan nilai insentif, akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Para guru atau tokoh agama dinilai mempunyai peran besar di tengah-tengah masyarakat. Mereka telah membantu pemerintah dalam membina masyarakat, khususnya melalui pembinaan umat atau jemaat masing-masing.
Bagi masyarakat, keberadaan tokoh agama bahkan cenderung lebih didengar karena mereka menjadi panutan. Untuk tidak tidak berlebihan jika pemerintah daerah juga memberi perhatian kepada guru atau tokoh agama.
"Untuk membangun infrastruktur fisik, pemerintah bisa. Tapi untuk membangun mental, spiritual atau keagamaan, itu tentu para guru atau tokoh agama yang mempunyai kemampuan," ujar Halikinnor.
Halikinnor dan Irawati yang mendapatkan nomor urut 1 pada Pilkada 2024, berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan perhatian terhadap bidang keagamaan. Bantuan untuk kegiatan dan tempat ibadah semua agama juga akan terus ditingkatkan.
Baca juga: Dukung pelestarian, pengusaha di Kotim ini tebar ratusan ribu benih ikan
Baca juga: Arton: Kader PDIP wajib menangkan Halikinnor-Irawati
Baca juga: Masyarakat dukung Halikinnor-Irawati optimalkan normalisasi sungai
"Sudah ada sekitar 1000 orang guru ngaji non ASN yang kita beri insentif. Program ini akan kita perluas, karena bukan hanya Islam, tetapi juga untuk tokoh agama-agama lainnya," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Program ini berawal dari keprihatinan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati atau akrab disebut HARATI terhadap kesejahteraan guru ngaji. Selama ini guru ngaji non ASN menerima insentif seadanya dari hasil pemberian suka rela orang tua murid mereka.
Dari situlah Halikinnor membuat kebijakan untuk membantu insentif bagi guru ngaji yang berstatus non ASN. Program ini dijalankan sejak 2022 lalu dan berlanjut hingga saat ini dengan nilai insentif Rp1,8 juta per orang setiap tahunnya.
Halikinnor menyatakan, jika dirinya bersama Irawati kembali terpilih menjadi bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024 ini, maka program ini akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Bahkan programnya akan diperluas menjadi insentif tokoh agama dengan sasaran penerimanya yaitu guru atau tokoh agama non ASN dari semua agama.
Baca juga: Warga dukung Halikinnor-Irawati lanjutkan peningkatan jalan permukiman
Menurut Halikinnor, bantuan insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah kepada para guru atau tokoh agama. Untuk jumlah dan peningkatan nilai insentif, akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Para guru atau tokoh agama dinilai mempunyai peran besar di tengah-tengah masyarakat. Mereka telah membantu pemerintah dalam membina masyarakat, khususnya melalui pembinaan umat atau jemaat masing-masing.
Bagi masyarakat, keberadaan tokoh agama bahkan cenderung lebih didengar karena mereka menjadi panutan. Untuk tidak tidak berlebihan jika pemerintah daerah juga memberi perhatian kepada guru atau tokoh agama.
"Untuk membangun infrastruktur fisik, pemerintah bisa. Tapi untuk membangun mental, spiritual atau keagamaan, itu tentu para guru atau tokoh agama yang mempunyai kemampuan," ujar Halikinnor.
Halikinnor dan Irawati yang mendapatkan nomor urut 1 pada Pilkada 2024, berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan perhatian terhadap bidang keagamaan. Bantuan untuk kegiatan dan tempat ibadah semua agama juga akan terus ditingkatkan.
Baca juga: Dukung pelestarian, pengusaha di Kotim ini tebar ratusan ribu benih ikan
Baca juga: Arton: Kader PDIP wajib menangkan Halikinnor-Irawati
Baca juga: Masyarakat dukung Halikinnor-Irawati optimalkan normalisasi sungai