Dinkes Gumas: Jangan panik, namun waspada hadapi corona

id Dinkes Gumas,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas,waspada hadapi corona

Dinkes Gumas: Jangan panik, namun waspada hadapi corona

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Maria Efianti. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Maria Efianti meminta masyarakat di kabupaten itu agar tidak panik terkait munculnya kasus infeksi corona di Indonesia, namun harus waspada.

“Masyarakat jangan panik, namun harus waspada. Salah satu yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghadapi corona,” ucap Maria saat memberi keterangan di Kuala Kurun, Selasa.

Dia menjelaskan, pada umumnya tubuh manusia memiliki daya tahan dan kekebalan, untuk menyembuhkan diri dari infeksi virus. Artinya, lanjut dia, sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tersebut.

Baca juga: Satu oknum anggota PPK di Gumas positif konsumsi narkoba

“Caranya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, makan sayur dan buah, minum air putih yang cukup, menjaga kesehatan, termasuk yang tak kalah penting adalah cuci tangan,” bebernya.

Dalam menghadapi corona, kata dia, Dinkes Kabupaten Gumas juga meminta kepada seluruh pusat kesehatan masyarakat di kabupaten itu agar meningkatkan kewaspadaan, dengan melakukan beberapa langkah.

Diantaranya dengan melaporkan kasus pneumoni secara berkala dan lebih intensif. Sebenarnya, selama ini puskesmas sudah rutin melakukan laporan terkait berbagai penyakit yang muncul di masyarakat.

Namun dengan adanya pengumuman dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyampaikan adanya kasus infeksi corona di negara ini, maka Dinkes Kabupaten Gumas meminta puskesmas menyampaikan laporan secara berkala dengan lebih intensif.

Baca juga: Pertama kali digelar, Perbasi Gumas Cup 2020 diikuti 12 tim

Lebih lanjut, Dinkes Kabupaten Gumas bersama pihak terkait lainnya telah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Besar Swasta yang beroperasi di kabupaten itu, yakni di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, karena disana terdapat tenaga kerja asing.

Dari koordinasi yang dilakukan, diketahui bahwa PBS tersebut telah melakukan langkah-langkah pencegahan serta kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran virus corona. PBS juga rutin melakukan pemeriksaan kepada karyawan, terutama TKA.

“Saat perayaan Imlek, ada TKA yang pulang dan ada yang tetap tinggal. Namun manajemen sudah melakukan upaya pencegahan dengan tidak membolehkan karyawan pulang maupun kembali ke Tumbang Kajuei,” demikian Maria.

Untuk diketahui, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara Indonesia dari Depok, Jawa Barat, yang merupakan ibu dan anak, positif terjangkit virus corona jenis baru (COVID-19). Aparat pemerintah juga sudah melakukan tindakan – tindakan khusus terkait kasus ini.

Baca juga: Legislator Gumas: Jangan sampai PPK lalai jalankan tugas karena pengaruh narkoba

Baca juga: Ruas jalan Tewah - Tumbang Miri mengalami kerusakan dan rawan longsor

Baca juga: Disdikpora Gumas akan maksimalkan peran pengawas