Boston (ANTARA) - Pengadilan banding federal pada Jumat (31/7) membatalkan hukuman mati terhadap pelaku bom Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, yang membantu melancarkan serangan pada 2013 itu hingga menewaskan tiga orang serta melukai lebih dari 260 lainnya.
Pengadilan Banding Sirkuit Pertama Amerika Serikat di Boston mendukung sebagian besar hukuman bagi Tsarnaev, namun pihaknya memerintahkan hakim pengadilan lebih rendah mengelar sidang baru secara ketat untuk menentukan vonis apa yang seharusnya diterima oleh Tsarnaev atas kejahatan, yang memenuhi syarat hukuman mati, yang dijatuhkan kepadanya.
Baca juga: Tiga orang dituduh berkomplot dengan pembom Maraton Boston
Juru bicara Kejaksaan AS Andrew Lelling mengatakan kantornya sedang meninjau keputusan tersebut dan akan memberikan lebih banyak pernyataan "dalam beberapa hari dan pekan mendatang". Pengacara Tsarnaev belum mengomentari putusan tersebut.
Tsarnaev bersama kakaknya Tamerlan memicu kepanikan lima hari di Boston pada 15 April 2013, ketika dua bersaudara itu meledakkan dua bom rakitan panci presto di garis finis maraton dan kemudian berupaya kabur dari kota tersebut.
Baca juga: Ada pelaku lain Bom Maraton Boston
Baca juga: Jejak dua bersaudara pelaku Bom Maraton Boston
Baca juga: Pembom Maraton Boston cuplik video di YouTube
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Terkait
Layang-layang bahayakan helikopter pengebom air pemadaman karhutla di Sampit
Sabtu, 19 Agustus 2023 21:55 Wib
Ini penampakan pesawat pengebom terbaru China
Kamis, 24 Desember 2020 14:01 Wib
Kotim memerlukan helikopter pengebom air padamkan kebakaran lahan
Kamis, 18 Juli 2019 14:41 Wib
Kebakaran lahan marak, helikopter pengebom air kembali dikerahkan ke Kotim
Rabu, 12 September 2018 19:27 Wib
Kebakaran lahan meningkat, Kotim minta helikopter pengebom air
Jumat, 20 Juli 2018 11:04 Wib
Wagub Kalteng Kutuk Pengebom Gereja Di Samarinda
Senin, 14 November 2016 14:20 Wib
Akibat Kebakaran Lahan Meningkat, Kabupaten Ini Minta Helikopter Pengebom Air
Kamis, 18 Agustus 2016 9:55 Wib
BPBD Kotim Minta Bantuan Helikopter Pengebom Air
Jumat, 11 September 2015 10:48 Wib