Pangkalan Bun (ANTARA) -
Kementerian Koperasi dan UKM dorong koperasi sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah membangun pabrik minyak sawit dan minyak makan merah berskala mini.
Staf Kementerian Koperasi dan UKM RI Riza Damanik saat menghadiri lokakarya dan deklarasi rencana pembangunan pabrik di Pangkalan Lada, Rabu, mengatakan, dorongan pemerintah dalam pembangunan pabrik 'crude palm oil' (CPO) dan 'red palm oil' (RPO) berbasis koperasi bertujuan untuk menyerap tandan buah segar sawit dari petani.
"Sejak adanya penetapan dari presiden perihal pelarangan ekspor minyak kelapa sawit di luar negeri alih-alih untuk mencukupi stok dalam negeri, para petani sawit masih kesulitan menjual hasil panen. Dan pembangunan pabrik skala mini ini merupakan solusi bagi petani," jelasnya.
Bahkan dikatakan Riza, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui untuk pembangunan pabrik minyak makan merah berbasis koperasi dan 'pilot project' pembangunan tersebut yakni pulau Kalimantan dan Sumatera.
Sementara itu, Ketua Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri, Jaya Sutiyana mengatakan, pihaknya bersama tim sudah melalui proses panjang dalam upaya pembangunan pabrik sawit mini di Kobar.
"Deklarasi dan workshop yang dilaksanakan di KUD Tani Subur, Pangkalan Lada hari ini merupakan salah satu syarat dalam pengajuan pembangunan pabrik CPO tersebut," ujarnya.
Dikatakan Jaya, apabila syarat-syarat proses pembangunan pabrik sawit ini terpenuhi, ditargetkan akhir tahun ini pihaknya akan mengajukan proposal pembangunan pabrik sawit tersebut ke Badan Pengelola Dana Pabrik Kelapa Sawit (BPD PKS).
"Untuk lahan pembangunan sendiri kita sudah siap ada dua calon lokasi, yakni di Desa Pangkalan Satu dan Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada dan luasnya sekitar 12 hektare lahan kosong," tuturnya.
Dijelaskan Jaya, pembangunan pabrik sawit ini merupakan hasil rembuk koperasi primer dari Kecamatan Pangkalan Lada dan Kumai yang tergabung dalam koperasi sekunder Karya Sawit Mandiri.