Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mencanangkan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bentuk transformasi di bidang kesehatan guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Pencanangan ini adalah upaya kita bersama mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara terintegrasi, sehingga cakupan dan layanan kesehatan primer semakin optimal,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kotim Rusmiati di Sampit, Rabu.
Rusmiati mewakili Bupati Kotim Halikinnor memimpin pencanangan yang dilaksanakan di Posyandu Sekar Sawahan, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor, Ketua Persit KCK Cabang XLI Tutih Tandri Subrata, Camat Mentawa Baru Ketapang, Dinas Kesehatan dan lainnya.
Rusmiati menuturkan, pemerintah telah berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan di bidang kesehatan menjadi sebuah sektor pembangunan esensial, sehingga perbaikan demi perbaikan terus dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Kesehatan yang saat ini tengah melakukan transformasi sistem layanan kesehatan primer di setiap unit pelayanan kesehatan dasar, guna mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui ILP.
Transformasi sistem layanan kesehatan primer berfokus pada siklus hidup (ibu hamil, balita, remaja, usia dewasa, lansia) sebagai platform integrasi layanan kesehatan. Transformasi ini, diwujudkan dengan perubahan mendasar pada desain layanan, yang difokuskan pada kelompok sasaran yang diberikan sampai ke tingkat dusun dan keluarga.
Baca juga: Gerakan pangan murah untuk kendalikan inflasi di Sampit
Sementara itu di tingkat kecamatan desain ini memberikan paket layanan untuk masing-masing siklus hidup di berbagai tingkat layanan kesehatan yang ada di puskesmas, baik pelayanan di dalam gedung maupun di luar gedung.
“Pada posyandu, ILP mengintegrasikan layanan seluruh siklus hidup yang sebelumnya dilakukan secara terpisah, selain itu posyandu bersama puskesmas pembantu melaksanakan pemantauan wilayah setempat dan membagi wilayah kerja untuk setiap kader, dan posyandu bertugas untuk menjadwalkan kunjungan rumah,” jelasnya.
Melalui ILP peran puskesmas sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya, akan semakin kuat dengan aktifnya PWS di tingkat kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
Disamping itu, puskesmas dan posyandu memiliki peran penting dalam ILP yang komprehensif dan terpadu, melalui berbagai layanan preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Sehingga, pelayanan kesehatan yang didekatkan kepada masyarakat ini, saya harap dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, penyelenggaraan posyandu integrasi layanan primer tidak hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan, tetapi perlu dukungan dari semua sektor, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi.
Apalagi mengingat pelaksanaan ILP ini melibatkan banyak pihak hingga ke tingkat desa/kelurahan, bahkan dusun/RW, sehingga peran serta masyarakat serta pemerintah desa/kelurahan sangat penting untuk mengoptimalkan implementasinya.
“Saya minta kepada pemerintah desa/kelurahan dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan kebijakan ini. Terutama kader kesehatan dan kader posyandu yang merupakan unsur masyarakat agar bisa bertugas bersama petugas kesehatan, baik di puskesmas pembantu maupun di posyandu,” demikian Rusmiati.
Baca juga: Pemkab Kotim sosialisasikan perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah
Baca juga: Alami karhutla terbanyak di Kotim, MBK siagakan peralatan dan personel
Baca juga: Pemkab Kotim sosialisasikan perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah