Fasilitas dan insentif besar menanti dokter spesialis yang mengabdi di Kotim

id Fasilitas dan insentif besar menanti dokter spesialis yangmengabdi di Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, Halikinnor, kes

Fasilitas dan insentif besar menanti dokter spesialis yang mengabdi di Kotim

Bupati Kotawaringin Halikinnor tawarkan berbagai benefit bagi dokter spesialis yang mengabdi di Kotim, Rabu (9/4/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menawarkan berbagai keuntungan bagi dokter spesialis dan subspesialis yang mau mengabdi di wilayah tersebut, mulai dari ganti rugi biaya pendidikan, insentif besar hingga fasilitas.

“Kami menyiapkan anggaran untuk dokter spesialis dan subspesialis, makanya kalau ada yang mau itu biaya pendidikannya kami ganti penuh tapi kontrak dengan kita minimal 15 tahun. Insentif, rumah dinas dan mobil dinas juga akan kami siapkan,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Rabu.

Orang nomor satu di Kotim ini menjelaskan, saat ini keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan, khususnya dokter spesialis dan subspesialis masih menjadi kendala dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Di sisi lain, Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah, artinya kebutuhan akan layanan kesehatan cukup tinggi. Alhasil, tidak sedikit warga Kotim yang harus berobat ke luar daerah akibat keterbatasan tersebut.

Namun, ia menyadari kebutuhan akan dokter spesialis bukan hanya menjadi permasalahan di Kotim tapi juga berbagai daerah lainnya. Artinya, persaingan untuk mendapatkan dokter spesialis cukup ketat.

“Contohnya dokter spesialis bedah saraf di Kalteng cuma ada satu, bahkan ada beberapa provinsi di Indonesia yang tidak memilikinya. Sementara yang sakit itu banyak dan ini menjadi kebutuhan mendesak, termasuk di Kotim juga butuh spesialis bedah saraf itu,” ujarnya.

Baca juga: Realisasi PAD Kotim triwulan pertama lampaui target

Berbagai benefit yang ditawarkan ini diharapkan bisa merangsang keinginan dokter spesialis dan subspesialis agar mau mengabdikan diri di Bumi Habaring Hurung itu. Dengan harapan kedepannya layanan kesehatan meningkat dan tidak ada lagi warga yang dirujuk ke luar daerah.

Tawaran ini berlaku tidak hanya untuk putra-putri asli daerah tapi juga luar daerah, seperti Jawa dan Sumatera. Kandidat yang diutamakan adalah yang sudah atau segera lulus pendidikan, bertujuan untuk memangkas waktu.

Diketahui, bahwa pendidikan kedokteran, khususnya spesialis tidak mudah dan membutuhkan waktu, sedangkan kalau membiayai pendidikan dari nol sementara yang bersangkutan belum pasti lulus tentu akan sangat disayangkan.

Ia juga mengaku sempat menawarkan ke perguruan tinggi kedokteran, jika ada mahasiswanya yang segera lulus dan mau mengabdi di Kotim, sehingga begitu lulus dokter yang bersangkutan bisa langsung melayani.

“Sebenarnya kemarin anggarannya sudah kami siapkan, tetapi waktu itu peraturan bupatinya belum selesai. Sekarang kami tawarkan lagi, maksudnya dengan dibiayai pendidikannya maka mereka mau datang ke Kotim, karena kami tau SDM itu mahal,” demikian Halikinnor.

Baca juga: Bupati Kotim lantik tiga pejabat RSUD dr Murjani Sampit

Baca juga: Pasien RSUD dr Murjani Sampit membludak pasca libur Lebaran

Baca juga: Bupati Kotim pastikan MPP berjalan optimal pasca libur Lebaran