Pemerintah kecamatan pun dukung penerapan Kurikulum Merdeka
Sampit (ANTARA) - Penerapan Kurikulum Merdeka disambut positif banyak pihak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, salah satunya di Kecamatan Baamang.
"Kami banyak berdiskusi dan mendapat informasi dari sejumlah sekolah, salah satunya di SMPN 3 Sampit terkait Kurikulum Merdeka. Intinya kami siap membantu apa yang bisa kami bantu untuk turut menyukseskan program itu," kata Camat Baamang Sufiansyah di Sampit, Senin.
Terdapat cukup banyak satuan pendidikan di Kecamatan Baamang, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga perguruan tinggi.
Sebagian satuan pendidikan berstatus sebagai Sekolah Penggerak, di antaranya SDN 2 Baamang Tengah dan SMPN 3 Sampit. Sekolah Penggerak tentu berupaya semaksimal mungkin menjalankan Kurikulum Merdeka, khususnya melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Baca juga: Targetkan juara umum Porprov, Pemkab Kotim siapkan bonus
Belum lama ini Sufiansyah turut hadir dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang dilaksanakan di SMPN 3 Sampit. Kegiatan dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan serta lurah yang ada di Kecamatan Baamang.
Usai kegiatan, mereka menyempatkan rapat di ruang kepala sekolah setempat. Berbagai permasalahan dibahas, mulai dari usulan hingga tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Sufiansyah mengaku sangat mendukung program-program yang dijalankan. Terkait kendala yang muncul, menurutnya pemerintah kecamatan siap membantu mencarikan solusinya.
"Kami yakin dengan dukungan semua pihak, Kurikulum Merdeka bisa dijalankan dengan baik. Kami juga berpesan sesuai arahan Pak Bupati agar pihak sekolah juga mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan Kota Layak Anak," demikian Sufiansyah.
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pengentasan pengangguran
Baca juga: Bupati Kotim dukung sekolah kembangkan perpustakaan digital
Baca juga: Guru Penggerak didorong kembangkan kompetensi
"Kami banyak berdiskusi dan mendapat informasi dari sejumlah sekolah, salah satunya di SMPN 3 Sampit terkait Kurikulum Merdeka. Intinya kami siap membantu apa yang bisa kami bantu untuk turut menyukseskan program itu," kata Camat Baamang Sufiansyah di Sampit, Senin.
Terdapat cukup banyak satuan pendidikan di Kecamatan Baamang, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga perguruan tinggi.
Sebagian satuan pendidikan berstatus sebagai Sekolah Penggerak, di antaranya SDN 2 Baamang Tengah dan SMPN 3 Sampit. Sekolah Penggerak tentu berupaya semaksimal mungkin menjalankan Kurikulum Merdeka, khususnya melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Baca juga: Targetkan juara umum Porprov, Pemkab Kotim siapkan bonus
Belum lama ini Sufiansyah turut hadir dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang dilaksanakan di SMPN 3 Sampit. Kegiatan dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan serta lurah yang ada di Kecamatan Baamang.
Usai kegiatan, mereka menyempatkan rapat di ruang kepala sekolah setempat. Berbagai permasalahan dibahas, mulai dari usulan hingga tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Sufiansyah mengaku sangat mendukung program-program yang dijalankan. Terkait kendala yang muncul, menurutnya pemerintah kecamatan siap membantu mencarikan solusinya.
"Kami yakin dengan dukungan semua pihak, Kurikulum Merdeka bisa dijalankan dengan baik. Kami juga berpesan sesuai arahan Pak Bupati agar pihak sekolah juga mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan Kota Layak Anak," demikian Sufiansyah.
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pengentasan pengangguran
Baca juga: Bupati Kotim dukung sekolah kembangkan perpustakaan digital
Baca juga: Guru Penggerak didorong kembangkan kompetensi