BRGM perkuat peran masyarakat program dalam upaya pemulihan ekosistem di lahan gambut

id brgm kalteng, badan restorasi gambut dan mangrove, lahan gambut, kalimantan tengah

BRGM perkuat peran masyarakat program dalam upaya pemulihan ekosistem di lahan gambut

Masyarakat melakukan pembahasan di lahan gambut di Kabupaten Pulang Pisau. (ANTARA/HO-BRGM)

Palangka Raya (ANTARA) -
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjadikan partisipasi masyarakat sebagai program utama dalam upaya pemulihan ekosistem gambut yang dilakukan secara berkelanjutan.
 
"Untuk itu BRGM terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui Sekolah Lapang Peduli Gambut," kata Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua, Jany Tri Raharjo di Palangka Raya, Rabu.

Selain itu juga melaksanakan pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar, serta Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove yang dilakukan di tingkat pelajar.
 
Dia mengatakan, agar berjalan optimal serta berkelanjutan, pelaksanaan restorasi gambut juga melibatkan peran dari berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah.
 
"BRGM bersama stakeholders selalu melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, agar infrastruktur dapat dioperasionalkan oleh masyarakat, pada saat operasi pembasahan maupun terjadinya kebakaran,” ucap Jany.
 
Kegiatan restorasi gambut dilakukan di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) sasaran tahun 2021-2024 di 16 KHG prioritas di Kalimantan Tengah.
 
Terhitung dari tahun 2017-2023, BRGM telah berhasil melakukan restorasi gambut di Kalimantan Tengah seluas 547.883 hektar. BRGM menggunakan strategi 3R, yaitu Rewetting atau Pembasahan, Revegetasi atau penanaman kembali seluas 830 hektar, dan Revitalisasi mata pencaharian masyarakat sebanyak 321 paket.

Baca juga: Ratusan orangutan menunggu pelepasliaran
 
Di provinsi Kalimantan Tengah, sejak tahun 2017, BRGM berupaya memulihkan ekosistem gambut melakukan kegiatan pembasahan melalui pembangunan Infrastruktur Restorasi Gambut (IRG) yang meliputi sumur bor, sekat kanal dan kanal timbun.
 
BRGM telah membangun sumur bor sebanyak 10.664 unit, sebagai langkah quick response, yang berfungsi menjadi sumber air untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran. 3.187 unit sekat kanal, serta 115 unit timbun kanal telah dibangun.
 
"Kedua IRG ini, berfungsi untuk menahan laju pengeringan lahan gambut, sehingga ketika musim kemarau, tingkat kebasahan lahan gambut terjaga dan terhindar dari kebakaran," katanya.
 
Fungsional Penata Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Frans Jayanto mengatakan, dalam pengendalian bencana kebakaran hutan dan lahan, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak.
 
"Mulai dari dari OPD lingkup Pemprov, Instansi Vertikal, Korem 102 Pjg, Polda Kalteng, Manggala Agni, relawan penggiat kebencanaan hingga masyarakat tingkat tapak," katanya.
 
Infrastruktur Restorasi Gambut seperti sekat kanal dinilai ampuh dalam menjaga lahan gambut tetap basah termasuk dalam upaya mitigasi struktural.
 
Dalam kurun waktu 2019-2023 terjadi penurunan karhutla sebesar 47 persen. Saat ini tingkat pencemaran udara dan kebasahan di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau masih berwarna hijau kategori baik.
 
Frans mengaku bahwa dalam upaya pengendalian mengalami beberapa kendala yang dihadapi. Edukasi dan sosialisasi masyarakat tingkat tapak, masih perlu ditingkatkan.
 
Ia bercerita bahwa seringkali oknum masyarakat pendatang, melakukan aktivitas di sepanjang sungai yang rawan terjadi kebakaran, namun kurang bijaknya penggunaan api yaitu puntung rokok tidak dimatikan sehingga bisa menimbulkan kebakaran.
 
Desa Tumbang Nusa, merupakan salah satu desa prioritas restorasi BRGM yang terletak di Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
 
Desa ini termasuk salah satu wilayah yang rawan mengalami kebakaran. Di desa ini telah dibangun IRG berupa sumur bor sebanyak 270 unit, dan 3 sekat kanal yang rutin dilakukan pemeliharaan dan perbaikan oleh BRGM bersama Kelompok Masyarakat. Serta pemberian 5 paket revitalisasi mata pencaharian masyarakat.
 
Ketua MPA Perintis Tumbang Nusa, Silfanus menjelaskan, pembuatan sekat kanal ini berfungsi untuk menahan air untuk membasahi lahan gambut, sekaligus membantu relawan untuk melakukan pemadaman ketika lahan gambut terbakar.