Sampit (ANTARA) - Seorang tokoh di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Siyono mantap untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati (bacalon wabup) Kotim pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, bahkan rela pensiun dini dari jabatan sebagai Camat Parenggean.
“Saya mengundurkan diri dengan proses pensiun dini dari jabatan saya sebagai ASN. Insyaallah ini yang terbaik yang bisa saya lakukan,” kata Siyono di Sampit, Selasa.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers di salah satu rumah makan di Kota Sampit, sehubungan dengan pengunduran dirinya sebagai Camat Parenggean.
Siyono secara resmi melakukan serah terima jabatan pada Senin (15/7), karena ia telah mengajukan pensiun dini terhitung mulai tanggal 1 Juli 2024. Sedangkan, saat ini jabatan Camat Parenggean dipegang oleh Pelaksana Tugas (Plt) sekaligus Sekretaris Camat Parenggean Hary Bardy.
Setelah 32 tahun mengabdi di pemerintahan sebagai ASN, Siyono merelakan jabatannya sebagai ASN yang masih tersisa lima tahun demi komitmennya maju di Pilkada 2024.
Meski telah pensiun, Siyono berharap Kecamatan Parenggean bisa maju di bawah kepemimpinan camat yang baru. Ia berharap Plt Camat Parenggean bisa meneruskan program-program yang disusun, melayani masyarakat dan baik dan tetap menjadi Parenggean yang bisa menyukseskan segala kegiatan.
Siyono melanjutkan, pengunduran diri ini langkah terbaik yang bisa ia lakukan sekaligus untuk mengikuti ketentuan yang berlaku, karena sebagai ASN ia tidak boleh terlibat dengan partai politik dan ikut dalam pilkada.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Desa Gunung Makmur hibahkan tanah pembangunan puskesmas
“Kalau saya memaksakan diri untuk mempertahankan jabatan, nanti malah diberhentikan secara tidak hormat. Karena seorang ASN tidak boleh masuk partai. Jadi, saya siapkan dari awal,” ujarnya.
Dengan pensiun dini ia ingin mendapat partai yang terbaik untuk menaungi karir di dunia politik, tanpa terkendala regulasi. Di sisi lain, anak istrinya masih bisa menerima gaji pensiunan ASN miliknya berapapun itu.
Disamping itu, ia merasa dengan pensiun dini di usia 54 tahun ia masih memiliki tenaga yang cukup untuk berkarya di bidang lain, sedangkan jika mengikuti aturan pensiun di usia 60 tahun kemungkinan semangat untuk memulai karir di bidang lain akan berkurang.
Sehubungan dengan itu pula, Siyono mengaku telah menjadi Kades dari Partai Golongan Karya (Golkar) dan bertemu dengan Ketua DPP partai berlambang pohon beringin tersebut di Pangkalan Bun.
“Saya sempat diberikan masukan-masukan dari Pak Ruslan, mudah-mudahan dengan dukungan dari senior-senior kami bisa melakukan yang terbaik,” ucapnya.
Siyono juga mengakui bahwa saat ini ia memiliki kedekatan dengan bakal calon bupati Kotim sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Jhon Krisli. Namun, ia tak menampik ada partai lain yang mendekatinya. Kendati demikian, ia tetap mengikuti arahan dari Partai Golkar yang kini menaunginya.
“Misalnya nanti Golkar memasangkan saya dengan yang lain saya juga terima, tetapi saat ini Golkar masih intensi menjalin komunikasi dengan Demokrat,” demikian Siyono.
Baca juga: Masyarakat Desa Sungai Hanya terharu akhirnya bisa menikmati listrik
Baca juga: Disbudpar Kotim lestarikan warisan kebudayaan dengan edukatif kultural
Baca juga: Kecamatan Antang Kalang tempati kantor baru untuk optimalkan pelayanan